Kunjungi Belitung, Lembaga Adat Melayu Jambi Disambut Secara Tradisi Adat

BADAU: Berbagai penyambutan Ketua Lembaga Adat Melayu Jambi ( Tanah Pilih Pusako Batuah)  Drs.H.Azra’i Al Basyari (bergelar Depati Setio Junjung Peseko) beserta rombongan, ketika berada di Kabupaten Belitung, baru baru ini,  dilakukan secara tradisi adat.

Dari Bandara H,AS Hanandjoeddin disambut pemerintah daerah dan lembaga adat setempat, dilanjutkan ke Desa kacang Butor. Kemudian rombongan menuju Desa Badau.

Di Desa Badau Depati Setio Junjung Peseko beserta rombongan menghampiri Mesjid Arrahman Desa Badau yang dilanjutkan prosesi penyambutan tradisi adat Badau untuk diarak berjalan kaki menuju Museum Badau.

Tiba di Museum, mereka disambut Kik Raje Badau (Kik Johar Juki) beserta keluarga besar kerajaan Badau, Camat Badau dan Pemerintahan Desa se-kecamatan Badau.

Pun Ikut mendampingi rombongan Depati Setio Junjung Peseko diantaranya tokoh-tokoh masyarakat Kota Jambi (Kadin Pariwisata kota Jambi dan asisten walikota Jambi) biasa dipanggil Datuk dan Datin.

Sementara dari Belitung sendiri hadir Pengurus LAM Belitong, Seniman-seniman Belitong, Mukti Maharif (Ketua dukun se Pulau Belitong), Kepala Desa sekecamatan Badau,ibu-ibu PKK sekecamatan Badau,Kapolsek Badau, Camat Badau,tokoh adat tokoh masyarakat sekecamatan Badau.

Ketua Lembaga Adat Melayu Tanah Pilih Pusako Batuah Drs.Azra’i menyampaikan bahwa cinta tanah adalah air sebagian dari pada iman. “Jadi kalau pejuang-pejuang dahulu berjuang mengusir penjajah itu merupakan penerapan dalam menjalankan syariat Islam. Sebab Melayu identik dengan Islam dengan mempedomani Adat bersendikan Syarak,Syarak bersendikan Kitabullah. Adat ini ada sebelum negara ini berdiri,” ungkap nya.

IMG 20191120 WA0000
Ia juga menceritakan bagaimana sakitnya seorang Sultan Thoha,seorang Raja yang bertahun-tahun bergerilya bersama rakyatnya masuk keluar hutan dalam mengusir penjajah dari bumi Jambi. Namun Ia juga menyampaikan agar Lembaga adat mampu menjadi mitra pemerintah dalam melaksanakan pembangunan.

Sementara itu, Kades Badau mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas suksesnya acara sambutan ini, Camat Badau beserta jajarannya, Kapolsek Badau, Puskesmas Badau, Kepala KUA Badau, rekan-rekan Kepala Desa sekecamatan Badau,SMK negeri Satu Badau, ibu-ibu PKK sekecamatan Badau,tokoh adat sekcamtan Badau, BPD Desa Badau,LAM Kabupaten dan semua yang kecil tak disebut nama yang besar dan dihimbau gelar.

“Harapan semoga kegiatan ini membawa manfaat untuk kita semua kecamatan Badau khususnya dan kabupaten Belitung pada umumnya,” katanya.

Acara kegiatan penyambutan ini  dimeriahkan dari beberapa kesenian yang ada diBadau, Beripat beregong dari Sanggar Datuk Mayang gersik yang baru-baru ini mengikuti kegiatan tingkat nasional di Samarinda.

Tarian dan musik dari SMK negeri Satu Badau yang masuk program seniman masuk sekolah (binaan Irwansyah lulusan sekolah seni Jogja dan Doni guru SMK negeri Satu Badau).
Kegiatan berupan Hadrah anak-anak dari Sanggar Turnera Balensi Desa Badau binaan Kik Retim Reman.

Sementara pembawa acara penyambutan Almi dan Gebi (dayang Belitong 2018). Untuk penyambut tamu sikembar Sella Selly, Lavelin dan Arifin serta Pagar ayu murid SD negeri 02 Badau.
Khusus pembacaan doa oleh kepala kantor urusan agama kecamatan Badau Guntur Sanjaya S.ag.*trawangnews.com