Tapak Suci Belitung Gelar Musda 6 di Komplek Perguruan Muhammadiyah

TANJUNGPANDAN: Musyawarah Daerah (Musda) Ke 6 Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah, digelar di Komplek Perguruan Muhammadiyah Tanjungpandan, Belitung, pada hari ini Minggu, 26 Januari 2020.

Seperti diketahui, sempat mundur selama dua tahun, Musyawarah Daerah (Musda) Ke 6 Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pimpinan Daerah (Pimda) 102 Kabupaten Belitung, namun kini kembali bisa dilaksanakan.

Tampak hadir pada Musda Ke 6 Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pimpinan Daerah (Pimda) 102 Kabupaten Belitung, Ketua Pemuda Muhammadiyah Erwin serta Ketua MDMC Kabupaten Belitung Nasrullah, S.Pd.

Musda ini dihadiri pengurus Pimpinan Cabang, Pimda, Ortom serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Belitung mengagendakan pemilihan ketua baru, namun juga laporan pertanggung jawaban ketua lama dan penyusunan program periode 2020-2025.

Acara ini dibuka Ketua PDM Belitung H. Turfan Amir, S.Pd, dan mengajak seluruh peserta Musda untuk menjadikan pencak silat tapak suci sebagai media dakwah persyarikatan Muhammadiyah.

“Tapak Suci adalah salah satu ortom dari tujuh ortom yang ada di Muhammadiyah. Tapak Suci harus menjadikan dakwah sebagai tujuan utama dalam bentuk olahraga, Kedepan mari kita meningkatkan kualitas organisasi pembinaan generasi Muhammadiyah memalui Tapak Suci.” H. Turfan Amir, S.Pd.

H. Turfan Amir, S.Pd juga harap Musda Ke-6 ini dapat berjalan dengan lancar serta sukses sehingga dapat terbentuk kepengurusan baru periode 2020-2025 yang dapat terus mengembangkan Syiar Persyarikatan Muhammadiyah melalui seni beladiri tapak suci.

Sementara itu, Ketua Pimda Tapak Suci 102 Belitung, periode 2013-2018 Faruk A.Md sebut Musda Tapak Suci ini memang mundur 2 tahun dari seharusnya, akibat Muktamar Tapak Suci pusat ke XV langsungkan di Makasar Sulawesi Selatan yang dpelaksanaannya juga sempat mundur. Hal ini katanya, lantaran karena secara Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi pelaksanaan Musda adalah seusai Muktamar dan Muswil.

Menurut Faruk A.Md, Musda ini ajang silaturahmi dan regenerasi serta evaluasi organisasi yang berlangsung lima tahunan namun muaranya tetap pada Dakwah Persyarikatan.

Sementara itu ketua Panitia, Nurul Izzatullah, mengatakan Musda ini adalah bentuk kemandirian dari tapak suci sebagai ortom Muhammadiyah. Mudah-mudahan kedepannya tapak suci tetap eksis sebagai wadah organisasi dakwah Muhammadiyah.

“Kami harap kedepannya setelah adanya Musda ini, tapak suci di Kabupaten Belitung semakin eksis dan berprestasi,” terang Nurul Izzatullah.*