GANTUNG: Dua anggota DPRD Provinsi Babel (Bangka Belitung) masing masing Beliadi SIP (Gerindra), Junaidi Rachman (PDI-Perjuangan), lakukan reses masa sidang 1 anggota DPRD Provinsi Babel yang bertempat di Balai Desa Jangkar Asam, Kecamatan Gantung, Kabupaten Beltim, baru baru ini.
Adapun kegiatan reses ini adalah dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat berkenaan dengan kegiatan pembangunan yang ada kaitan di Provinsi Babel.
Dalam pertemuan reses ini dihadiri Kades Jangkar Asam Gani R, Jajaran BPD Desa Jangkar Asam, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, masyarakat serta undangan lainnya.
Acara kegiatan reses ini diawali penyampaian dari anggota dewan dilanjutkan seputar dialog dan masukan aspirasi tersebut.
Dalam pertemuan itu, Tokoh masyarakat Desa Jangkar Asam Harpani yang sekaligus Ketua kelompok Tani Air Neki sampaikan perlunya bantuan pengembangan pembangunan masjid Al-ikhlas untuk pembuatan pagar dan menara masjid Al-Ikhlas Desa Jangkar Asam.
Pada pertemuan itu, Harpani juga memohon bantuan bibit sawit dari pemerintah provinsi Babel bagi kelompok tani yang ada di Desa Jangkar Asam.
Selain Harpani, pertemuan ini juga disampaikan saran dan masukan dari Ketua RT 06 Suherman yang mengungkapkan bahwa masyarakat jangkar asam
meminta bantuan adanya kerjasama dengan perusahan dalam hal plasma. Pihak perusahaan, Katanya, masih menunggu lahan tersebut karena terkendala lahan.
“Kita minta ini diperjuangkan,” katanya.
Sementara itu, Dahlima pada pertemuan tersebut meminta keberadaan PAUD termasuk soal PKBM untuk mendapatkan perhatian serius dan dukungan untuk sarana dan prasarananya. Disamping itu, Keberadaan PGSD (pendidikan guru sekolah dasar) yang honor dan banyak memasuki masa pensiun agar dihargai statusnya menjadi tenaga ASN mengingat pengabdian puluhan tahun sebagai tenaga pendidik selama ini.
Sedang Kadus padang Desa Jangkar Asam Gani. dalam pertemuan
menguatkan masukan dari warga agar jalan sekitar kawasan di Aik Neki dan sekitar areal jalan perkuburan layak dilakukan pengaspalan mengingat kondisi jalan tersebut sebagai akses lalu lintas masyarakat.
Ia juga berharap seperti masukan warga perlunya fasilitas sarana masjid seperti pagar dan menara mesjid serta dukungan pengadaan bibit sawit bagi kelompok tani.
Ia juga berharap penyerahan aset provinsi soal jalan belum serah terima serta agar
jalan dekat areal kuburan di pinggir jalan mendapat perhatian dari provinsi Babel.
Sementara itu, Gani juga berharap.perlunya sinergi KPH Gunung Duren untuk saling berkoordonasi dengan desa terhadap informasi berkenaan dengan sosialisasi kawasan hutan/lahan menyangkut program apa saja untuk masyarakat.
Sedangkan soal PAUD kata Gani menjadi kewenangan desa. Sayangnya, aturan pemangkasan anggaran untuk perioritas dialihkan ke covid, sehingga dana pengembangan PAUD hanya skala prioritas dibantu.
Bukan itu saja, Gani juga minta dipasang Markah jalan untuk beberapa titik di desa jangkar asam untuk antipasi terjadi kecelakaan dan pemasangan ini akan membuat rapi kawasan jalan yang dilalui tersebut.
Khusus soal lahan untuk plasma kata Gani, diakui terkendala lahan karena berdasarkan informasi dari instansi terkait bahwa hasil penentuan batas tapal desa diploting/dipetakan masuk ke wilayah desa batu penyu sehingga perlu koordinasi menyangkut administrasinya dengan instansi terkait dan solusi terbaik untuk sikapi hal ini.
Terhadap berbagai aspirasi tersebut, Kedua Anggota DPRD Babel baik Beliadi maupun Junaidi akan menyampaikan sesuai dengan tupoksi kewenangan yang ada. Begitu juga, melalui reses ini nantinya berupa aspirasi akan menjadi perhatian serius bagi kalangan anggota DPRD Babel untuk disikapi.
Berbagai masukan seperti
bantuan sarana untuk masjid seperti pagar dan menara dan pengadaan bibit serta soal aset provinsi dan pengaspalan, marka jalan akan juga menjadi perhatian dari hasil reses ini dari DPRD Babel.
Sedangkan terhadap soal plasma, Beliadi sampaikan pihaknya akan mempelajari menyangkut soal ini. “Dimana letak masalah, kita hanya sebatas jembatani. Seperti data pelengkap pendukung seperti apa.dan penetapan lokasi dimana. Ini perlu di cek secara mendalam dan duduk bersama untuk tidak menyalahkan satu sama lain,” katanya.
Meski demikian, Beliadi sarankan lebih baik dibentuk semacam kelompok tani dan dukungan dari pemerintah daerah sangat kuat untuk mengembangkan usaha kelompok tani di bidang sektor perkebunan.
“Tapi kalau ingin plasma kita tidak akan menghalangi dan siap membatu aspirasi warga,”katanya.
Sedangkan pendapat sama disampaikan Junaidi Rachman. Menurutnya, disarankan warga membentuk semacam kelompok tani dan nantinya akan mudah berkoordinasi dengan pihak terkait dibandingkan plasma karena harus mengikuti berbagai syarat administrasi maupun MOU. ” Tapi ini terpulang kepada masyarakat sendiri untuk memilihnya,” katanya.*