Antonius Sebut Objektivitas Parpol Penentu Nasib Pemimpin Beltim Ke Depan

Banyak masyarakat Beltim yang kini mempertanyakan sosok Antonius Uston, mantan anggota DPRD Provinsi Babel dari PKS yang mendaftar ke  beberapa partai gerindra dan pdip sebagai bakal calon bupati? Padahal, Antonius Uston sendiri kader PKS yang memiliki tiga kursi duduk di parlemen Beltim (DPRD Beltim).

Bagi Lelaki Kelahiran Kampit ini, menyebutkan bahwa  tidak ada satupun parpol di Beltim yang bisa maju pilkada beltim sendiri. Parpol-parpol pun harus berkoalisi. “PKS tiga kursi, untuk maju sendiri suatu parpol perlu lima kursi, berarti kekurangan dua kursi untuk mengusung sendiri parpol sebagai pengusung,” ungkap Antonius Uston yang juga Alumni Universitas Gajah Mada di Yogyakarta.

Untuk memenuhi unsur itu, Antonius menjajaki melakukan beberapa pendaftaran baik itu Gerindra dan PDIP yang membuka pendaftaran secara terbuka dengan memberi kesempatan kepada putra putri terbaik beltim yang ingin maju sebagai calon bupati/wabup beltim periode 2020-2024.

“Saya yakini ketika parpol-parpol membuka pendaftaran secara terbuka, pasti mereka punya keinginan untuk bisa mendapatkan calon-calon yang punya kapasitas, layak dan mumpuni sebagai pemimpin dan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Beltim dan tidak lagi melihat latar belakang karena reputasi dan nama baik parpol dipertaruhkan di pundak si calon,” kata Antonius.

Untuk itu, melalui pendaftaran ke dua partai politik tersebut sebagai bentuk komunikasi politik yang bisa dilakukan ke PDIP dan Gerindra. “Saya punya harapan ada peluang koalisi tiga Parpol, PDIP, Gerindra PKS, akan lebih hebat lagi bila ada Nasdem ikut bersama sama mengusung calon yang sama  di pilkada Beltim,” kata Antonius.

Antonius berharap saat ini dirinya masih menunggu hasil survey yang dilakukan parpol agar dilaksanakan secara  objektivitas dalam menentukan kandidat yang bisa diukur dari hasil survey, kapasitas dan kelayakan si calon menjadi pemimpin Beltim ke depan.

Dan nantinya, tambah Antonius,  bisa menggugurkan stigma transaksional atau dicalonkan karena mahar atau calon yang diusung para pemodal. Karena pada akhirnya siapapun yang terpilih jadi pemimpin  beltim kedepan Lanjut Antonius, harus bertanggung jawab kepada rakyatnya dan bukan kepada para pemodal.*trawangnews.com