SUAK GUAL: Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI Ir. H. Darmansyah Husein lakukan reses ke Desa Suak Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang bertempat di Tanah Timbun, rumah adat Suak Gual, baru-baru ini.
Acara ini dihadiri Kades Suak Gual Hairudin, Kaur Desa Suak Gual Jerri, perangkat desa, jajaran BPD Suak Gual, komunitas kelompok nelayan, Kelompok Ecoprint dan lain-lainnya.
Adapun reses ini dalam rangka penyerapan aspirasi masyarakat, di wilayah kerja anggota DPD dalam provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terkait pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.
Dalam uraiannya, Darmansyah sampaikan kegiatan reses ini untuk meninjau pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional yang digulirkan pemerintah seperti salah satunya insentif untuk kepariwisataan maupun paket pengembangan usaha kenelayanan dan usaha produktif serta pengembangan usaha sektor lainnya dilapangan.
“Jadi kita lakukan monitoring ke lapangan. Dan apa yang menjadi program yang telah diluncurkan, untuk kemudian di ‘croscek’ ke bawah guna untuk mendapatkan masukkan dan keluhan atau yang menjadi kendala di lapangan apa saja. Lalu disampaikan dan disinergikan ke instansi terkait, “”katanya.
Kades Suak Gual Hairudin ucapkan terima kasih atas kehadiran senator Babel Ir Darmansyah Husein yang hadir di desa suak gual dalam agenda kerjanya.
Kepada Senator, Hairudin jelaskan saat ini desa suak gual dikembangkan Kalaju (Kampung Nelayan Maju) yang tentunya sangat berdampak bagi kemajuan desa maupun para nelayan maupun istri nelayan.
Dalam meningkatkan sumber daya manusia dan pendapatan masyarakat, Hairudin sebut sudah dilaksanakan pelatihan pengolahan ikan yang bekerja sama dengan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan dan , hadirnya produk ecoprint yang imbasnya menopang perekonomian masyarakat di Suak Gual.
Pemdes Suak Gual kata Hairudin, juga kini mendorong agar para pelaku usaha kecil yang ada di desa Suak Gual bisa mendapatkan sertifikat halal sehingga produk olahannya layak dikonsumsi.
Begitu juga sebelum ditetapkan kampung nelayan maju,, terdapat 75 kapal nelayan. Namun kini sudah mencapai 125 kapal nelayan. Penambahan itu, berkat dukungan dari kementerian KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) RI, dinas perikanan Belitung serta pihak perbankan yang membantu akses permodalan nelayan melalui KUR super mikro ataupun program lainnya berkaitan dengan akses permodalan Serta bantuan ice flack Untuk membantu aktivitas kenelayanan.
Sementara itu, Dalam diskusi dan tanya jawab, terdapat beberapa peserta pada acara reses yang ajukan petanyaan dan masukkan buat kemajuan desa Suak Gual.
Kades Suak Gual Hairudin menyebut berbagai persoalan di suak gual seperti perlunya perehaban dermaga pelabuhan suak gual, pengelolaan bukit menangin yang dikemas semacam camping ground yang berlokasi di Jalan lingkar suak saer ke pasir panjang selat nasik sebagai pengembangan wisata.
Peserta lainnya, Mas Habi merupakan perwakilan nelayan menyampaikan usulan perehaban dermaga karena saat ini bila kondisi laut dengan datang angin ribut hingga perlu dibuatkan dam sebagai pelindung kapal nelayaan. Hal lain seperti BBM solar susah dan harga mahal dan permudah pembuatan POM BBM.
Sedangkan mustafa dari perhutani sosial minta pengaturan distribusi tata kelola pupuk agar tidak ada kelangkaan dan harganya tidak terlalu mahal.
Sementara itu, Rumina, kelompok ecoprint sangat berterima kasih hadirnya produk ecoprint yang bisa menopang ekonomi keluarga. Hanya saja yang menjadi masalah bagaimana akses permodalan untuk mengembangkannya.
Sedangkan Suparlan, tokoh masyarakat yang merupakan salah satu kadus di Suak Gual berharap adanya TPA (tempat pembuangan akhir) sampah dan sampai kini belum ada kawasan lahan untuk dijadikan TPA.
Begiti juga katanya, terkait untuk perluasan kawasan lahan dilokasi tanah timbun harus di reklamasi. Perluasan lahan diperlukan karena kondisi sudah sempit dan tamu yang datang selalu gelar berbagai kegiatan atau pertemuan di lokasi tanah timbun tersebut.
Tak hanya itu, untuk membantu tambahan usaha masjid Al-Mukmin dijejaki rencana untuk merintis usaha aik galon guna sebagai tambahan penghasilan buat kegiatan masjid namun masih terkendala soal pendanaan.
Berkaitan dengan berbagai pertanyaan dari peserta, Darmansyah menyatakan bahwa berbagai usulan itu akan diinventarisasi dan didata terhadap pertanyaan dan masukkan dalam acara reses ini.
“Nantinya kita akan meneruskan berbagai usulan tersebut sesuai dengan tupoksi/kewenangannya ke instansi terkait sebagai upaya mencari solusi terbaik terhadap apa-apa yang menjadi usulan tersebut,” katanya. *