TANJUNGPANDAN: Anggota Komite 3 DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI, Ustadz Zuhri M. Syazali LC, MA, lakukan silatuhrahmi dan kegiatan kunjungan kerja dalam rangkaian reses penyerapan aspirasi masyarakat yang bertempat
di rumah Subron, ketua RT 12, Dusun Air Saga Desa Air
Saga, Kecamatan Tanjungpandan Belitung, baru-baru ini.
Hadir diacara kegiatan reses, Kades Air Saga Ismanto, Ketua BPD Air Saga Mulyadi, dan anggota DPD lainnya Herman (nando), Ketua RW 06 Nizar, Kadus Paktahu Yanzir, Kadus Air Saga Saleh, Pengurus Karang Taruna Air Saga, tokoh pemuda, PKK, majelis taklim, tokoh masyarakat, tokoh agama, para ketua Rt se-Desa Air Saga.
Dalam pertemuan tersebut, Kades Air Saga Ismanto ucapkan terima kasih kepada Ust Zuhri yang telah menyempatkan hadir di desa ini dalam rangkaian kegiatan reses.
Ismanto sebut Ust. Zuhri merupakan bukan orang yang baru lagi datang ke desa Air Saga ini tapi sebelumnya, Ust. Zuhri sudah hadir ditengah-tengah masyarakat dalam kegiatan sama reses penyerapan aspirasi masyarakat di desa Air Saga ketika itu di era Pejabat Kades Air Saga Saman.
“Melalui pertemuan reses kali ini diharapkan dapat mempererat silatuhrahmi antar kita. Terlebih nantinya reses ini dapat mendorong kemajuan pembangunan di kantor desa Air Saga,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komite 3 DPD RI, Ust. Zuhri yang didampingi
Koordinator Sahabat Ustad Pulau Belitung Eldy Saputra Wijaya, S.T, dalam pertemuan reses ini mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat yang bisa menyempatkan waktu dan tenaganya hadir di acara ini.
“Saya sangat berterima kasih kepada bapak-bapak dan ibu-ibu, para pemuda yang hadir diacara reses ini,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam diskusi dan tanya jawab pada pertemuan reses ini terdapat beberapa warga menyampaikan aspirasinya kepada senator DPD RI tersebut.
Ketua RT 27 Jalan Aik Ranggong rw 12 Dusun Air Serkuk Desa Air Saga Lisnawati berharap perlunya pembebasan lahan untuk fasilitas umum karena ada kawasan hutan produksi hampir 300 hektar yang tidak termanfaatkan dan dicarikan solusi agar pemanfaatan lahan tersebut bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat seperti fasilitas publik diantaranya pembuatan pemakaman umum baru dan pemukiman penduduk serta fasilitas umum lainnya.
Begitu juga harapan Lisnawati, perlu dipasang penerangan lampu jalan maupun pengaspalan jalan di sepanjang kawasan jalan di Air Ranggong Dusun Air Serkuk Desa Air Saga.
Selain Lisnawati, pertanyaan juga dilontarkan Zaini Muin, seorang Nelayan Aik Saga yang meminta bantuan kapal dan peralatan alat tangkap untuk kegiatan melaut karena aktivitasnya selama ini pernah melaut sampai ke pangkal balam Bangka namun kondisi kapal dan peralatan kurang begitu memadai.
“Saat ini ukuran kapalnya hanya 2 ton. Idealnya diperlukan kapal 5 ton. Sedangkan alat Pukat melinium 4,5 inc sampai 5 inc untuk aktivitas penangkapan ikan dilaut,” katanya.
Selain kedua orang tersebut, Ketua RT 10, Mahmudin Munir memberikan masukkan terkait saat ini pemkab belitung lagi gencar-gencarnya mengembangkan sektora pariwisata yang tentunya perlu pendukung fasilitas pembangunan di kawasan wisata suak parak, yang salah satunya saat ini sedang dibangun surau Al-hijrah Suak Parak.
“Sebab itu, partisipasi semua komponen masyarakat untuk mendukung pengembangan wisata suak parak tersebut sangat dibutuhkan,” katanya.
Mamudin juga memberikan masukkan terkait perlu penataan kawasan jalan di sepanjang 3 kilometer di kawasan desa air saga ini agar terlihat bersih, elok dan akses masyarakat tidak terganggu.
“Di kawasan ini ada beberapa bangunan maupun lahan tak bertuan. Pantauan kami, kondisi saat ini lahan maupun pagar tak terurus serta pemandangan tak bagus apalagi untuk pengembangan wisata di Belitung. Bahkan akses masuk para nelayan kesulitan masuk lantaran karena pagar atau lahan tertutup, yang dulunya kawasan akses nelayan Air Saga dilakukan secara turun temurun,” katanya.
Mamudin Munir meminta agar persoalan administrasi kependudukan hendaknya terlebih dahulu diberikan pemberitahuan dari warga-warga kepada rt seiring dengan pengurusan administrasi di dinas kependudukan dan catatan sipil kabupaten Belitung.
“Kami dari pihak RT banyak tidak tahu orang keluar masuk, mereka sesudah berurusan ke dinas kependudukan dan catatan sipil namun tidak melapor ke RT. Bahkan pindah RT pun tidak tahu. Ini perlu menjadi perhatian dan pengertian semua pihak, terutama warga,” katanya.
Sementara itu, Ust Zuhri ungkapkan bahwa berbagai persoalan yang disampaikan ini tentunya akan dilihat dalam tupoksi atau kewenangannya dalam penyerapan aspirasi masyarakat.
“Bila itu merupakan aspirasi daerah akan disampaikan ke pemerintah kabupaten. Bila aspirasi provinsi akan disampaikan ke gubernur ataupun bila aspirasi harus lewat pusat akan disampaikan ke pemerintah pusat,” katanya.
Sementara itu, disela acara reses, Ust Zuhri memberikan bantuan untuk pembangunan surau Al Hijrah Suak Parak Desa Air Saga yang diserahkan langsung kepada kades Air Saga Ismanto.
“Bantuan ini jangan dilhat besar kecilnya, namun ini wujud kepedulian bersama dalam bentuk syiar dakwah,” katanya.
Sementara itu, Kades Ismanto berterima kasih kepada Ust, Zuhri ikut bantu pembangunan surau semoga menjadi amal jariah yang semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
Terkait dengan G-20, Ismanto meminta pemkab Belitung memasang jalan trotoar dari masuk jalan utama sepanjang 3 kilometer dari Air Saga sampai ke Jeramba kubu agar tertata dengan rapi.
“Kita harapkan perhatian dari pemkab Belitung, apalagi G-20 ini banyak tamu yang datang dari dalam dan luar negeri melihat penataan sebagai kawasan wisata dan termasuk agar tidak membahayakan para pejalan kaki,” katanya.
Dan mengenai ada beberapa lahan tak bertuan yang mengganggu pemandangan di sepanjang kawasan Air Saga dan terganggunya aktivitas masyarakat nelayan, Kades Air Saga Ismanto juga sudah menyurati pihak pemilik lahan namun belum ada realisasi.”Kita juga minta pemkab berikan solusi agar terselesaikan soal ini,” katanya.
Secara terpisah, belum lama ini, Ust Zuhri lakukan pertemuan dengan Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie S.Sn MSi dan menyampaikan berbagai aspirasi terkait reses di Air Saga, termasuk reses kegiatan aspirasi lainnya yang dilaksanakan di kabupaten Belitung beberapa waktu yang lalu.
“Sesuai tupoksi atau kewenangannya, bila ini masalah aspirasi masyarakat yang harus ditindaklanjuti atau solusinya ada dalam kewenangan kabupaten /kota maka kita teruskan aspirasi tersebut dan kita sampaikan ke bupati/wakil bupati untuk ditindaklanjuti. Nah ini sudah kita sampaikan ke pak Wakil Bupati,” katanya.*