LAMBEL & Dindikbud Belitung Sepakat Lestarikan Adat & Budaya Belitung

TANJUNGPANDAN: Lembaga Adat Melayu Belitung (LAMBEL) gelar pertemuan silatuhrahmi dengan Dindikbud (dinas pendidikan dan kebudayaan) Kabupaten Belitung, pada Senin kemarin (14/3/2022).

Saat berada di dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Belitung, rombongan LAMBEL Drs. H. Abdul Hadi Adjin (Ketua), Achmad Hamzah (wakil ketua), Ismail Mihad (Sekretaris), dan Karseno (Bendahara) langsung diterima Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Belitung Drs. Subagio beserta Sekretaris dinas, kabid dan staf.

Dikonfirmasi media, Ketua LAMBEL Drs. H. Abdul Hadi Adjin sebut pertemuan ini
adalah bertujuan untuk menjalin dan meningkatkan silaturahim serta diskusi kaitan kaitan adat, budaya dan lingkungan hidup.

Dari hasil diskusi tersebut kata Hadi telah disepakati pentingnya rajut kebersamaan untuk memajukan pelestarian adat dan budaya belitung.

Adapun point penting kesepakatan tersebut lanjut Hadi, khususnya mengenai penataan /penanganan urusan budaya ini oleh Organisasi Perangkat Daerah sehingga jelas dan Focus baik pembinaan kelembagaanya pembinaan tehnis kegiatan adat dan budaya/kearifan lokalnya serta yang mengangkut aspek pembiayaan lembaga adat mulai tingkat kabupaten kecamatan sampai lembaga adat kelurahan dan desa.

“Semuanya urusan tersebut menjadi jelas dan focus, dimana selama ini dirasakan belum jelas. Karena itulah masing masing sepakat agar
Pemerintah dalam hal ini Bupati /Sekda dapat mendorong dan memfasilitasi di adakan pertemuan rapat khusus tentang masalah pengurusan kebudayaan ini,” katanya.

Menurut Hadi, pada kesempatan pertama
sebagai tambahan bahwa hal ini telah pernah dilakukan pertemuan antar Lembaga Adat dengan Kepala Kepala OPD th 2021 sekitar bulan Oktober dan November lalu namun upaya tindak lanjutnya sampai sekarang belum ada.

“Dan sekarang langkah silatuhrahmi ini bagus ada kesepakatan bersama untuk memajukan pelestarian adat dan budaya belitung. Semoga ini terlaksana dengan baik, sehingga mendorong pengembangan ke depan pelestarian adat dan budaya belitung,” kata Hadi.*