Bahaya bully bagi siswa SD harus jadi perhatian semua pihak. Siswa yang duduk di jenjang Sekolah Dasar masih terbilang di bawah umur sehingga perlu mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya, terutama guru dan orang tua.
Kurangnya perhatian dan lengah dalam pengawasan dikhawatirkan bisa mendorong siswa tersebut jadi pelaku ataupun korban bully. Bahkan perbuatan bully ini tak terhenti di lingkungan sekolah saja, tetapi juga merambah ke lingkup tempat tinggal maupun lingkungan sekitarnya.
Segudang Bahaya Bully Bagi Siswa SD
Bully termasuk permasalahan serius yang harus mendapatkan penanganan secara tepat dan cepat. Bully itu sendiri merupakan perbuatan kekerasan fisik maupun mental dari individu ataupun kelompok dengan mengintimidasi dan menyerang orang lain yang dianggap lebih lemah.
Perlu untuk Anda ketahui bahwa bully ini memiliki banyak dampak negatif yang sangat membahayakan korbannya. Korban yang menerima bully akan merasakan hal-hal buruk berikut ini. Pastikan Anda cermati dengan baik.
Minder
Siswa Sekolah Dasar yang kerap dibully temannya akan merasa minder atau kekurangan kepercayaan diri. Rendahnya rasa percaya diri tersebut muncul karena beranggapan dirinya lemah dan tak lebih baik dari semua teman di sekitarnya.
Karena dipenuhi rasa minder, siswa Sekolah Dasar seringkali lebih banyak diam dan menunduk. Pada umumnya, ia enggan berbicara banyak ataupun sekedar mengemukakan pendapat. Korban bully pun terkesan tertutup.
Depresi
Selain minder, korban bully juga bisa merasakan depresi dan stres. Merasa terintimidasi, baik fisik maupun mental, tak heran apabila korban bully merasakan hal buruk tersebut.
Apabila tak segera mendapatkan penanganan, depresi bisa membuatnya mengalami gangguan mental. Saat depresi, siswa Sekolah Dasar akan lebih mudah menangis, ketakutan tanpa sebab, trauma mendalam, dan khawatir berlebihan.
Bahkan tindakan bully ini bisa menciptakan memori atau kenangan yang buruk. Kenangan ini akan membekas sepanjang hidupnya. Bahkan Anda akan kesulitan dalam mengobati rasa trauma siswa tersebut.
Memicu Bunuh Diri
Sebagaimana yang sudah kita singgung di atas bahwa siswa jenjang Sekolah Dasar sangat membutuhkan perhatian. Oleh karena itu, ketika ia mengalami bullying dan tak bisa menerima hal tersebut, bisa terpikir untuk melakukan bunuh diri.
Apalagi jika ia tidak memiliki daya, keberanian, ataupun kekuatan untuk mencoba melawan tindakan bully yang dilakukan temannya. Siswa Sekolah Dasar mudah beranggapan bahwa bunuh diri menjadi satu-satunya cara agar terhindar dan bebas dari bully. Padahal cara tersebut sangat salah.
Pemalu
Siswa SD yang mengalami bullying akan lebih pemalu dari siswa lainnya. Bahkan ia cenderung menyendiri dan menjauhi semua teman-temannya. Raut wajahnya juga terlihat murung.
Jika tak segera mendapatkan penanganan seperti halnya memberikan perhatian khusus dan mendengarkan keluh kesahnya, korban bully akan lebih sering bolos sekolah. Bahkan ia enggan untuk sekolah lagi.
Akan sangat mengkhawatirkan jika pelaku bully berada di lingkungan yang sama dengan korbannya. Hal ini bisa memicu tindakan bully di luar sekolah.
Terisolasi Dalam Pergaulan
Siswa Sekolah Dasar yang mengalami bully akan merasa terisolasi dalam pergaulan. Di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya, ia akan merasa kesepian karena tidak memiliki teman. Khususnya teman sebaya.
Hal tersebut terjadi karena ia memang sengaja lebih memilih menarik diri dari pergaulan. Bisa juga karena ia dijauhi oleh teman-temannya. Kondisi ini bisa membuatnya kuper (kurang pergaulan).
Menurunnya Prestasi Akademik
Bahaya lainnya yang ditimbulkan dari bully bagi siswa SD ialah menurunnya prestasi akademik. Sudah bukan rahasia lagi bila bully bisa membuat prestasi akademik jadi merosot jatuh.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa proses kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan fokus agar berjalan efektif dan memberikan hasil yang baik. Hal inilah yang menjadi kendala bagi korban bully.
Saat belajar di sekolah, ia tak akan bisa fokus karena rasa takut, khawatir, ataupun perasaan tak nyaman lainnya. Hal ini membuatnya kehilangan kemampuan untuk menerima materi dengan baik.
Gangguan Pola Tidur
Korban bully juga akan mengalami gangguan pola tidur sehingga membuatnya tidak bersemangat ketika menjalani rutinitas sehari-hari. Tidurnya terasa tidak nyenyak karena pikirannya terganggu.
Memar
Bahaya bully bagi siswa SD yang satu ini timbul apabila korban mengalami kekerasan secara fisik. Bisa karena ditampar, ditendang, dipukul, didorong, digigit, dijambak, dicakar, dan masih banyak lagi.
Kehilangan Selera Makan
Anda patut curiga apabila siswa Sekolah Dasar kehilangan nafsu makan. Bisa jadi ia mengalami bully. Hilangnya selera makan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti halnya maag dan berbagai gangguan pencernaan.
Sulit Percaya Orang Lain
Kesulitan mempercayai orang lain menjadi salah satu bahaya bagi siswa SD yang mengalami bully. Karena kekerasan fisik maupun mental yang dialaminya, ia jadi lebih pilih-pilih dalam mempercayai orang lain.
Ia bahkan menganggap semua orang yang ada di sekitarnya sama jahatnya. Apalagi untuk orang baru, ia cenderung tak mau mengenalnya lebih dekat.
Mendorong Perbuatan Bully
Siswa Sekolah Dasar yang jadi korban bully bisa mendorong untuk melakukan perbuatan yang sama kepada orang lain yang dianggapnya lebih lemah darinya. Ia ingin melampiaskan semua kekesalan, kesedihan, maupun hal tak nyaman lainnya kepada orang lain. Karena hal tersebut, siswa yang mulanya jadi korban bisa menjadi pelaku bully.
Dampak Bully Bagi Pelaku
Bahaya yang ditimbulkan dari bully bagi siswa SD tak hanya dirasakan oleh korbannya saja, tetapi juga pelaku. Berikut beberapa diantaranya.
Kemampuan Akademik Menurun
Salah satu dampak yang dirasakan oleh pelaku bully berkaitan dengan kemampuan akademiknya. Pelaku bully akan mengalami kemampuan akademik yang menurun. Hal ini karena konsentrasinya terpecah dan dipenuhi dengan tindakan-tindakan bully semata.
Ketidakmampuan Dalam Mengembangkan Kemampuan Sosial
Pelaku bully seringkali merasa tidak mampu dalam mengembangkan kemampuan sosial. Kurangnya perhatian dan hilangnya rasa empati membuatnya bertindak bully sehingga tak bisa mengembangkan kemampuan sosialnya dengan baik.
Kesulitan Mengendalikan Emosi
Dampak lainnya dirasakan oleh pelaku bully yaitu kesulitan dalam mengendalikan emosi. Siswa Sekolah Dasar yang sering melakukan tindak bullying akan lebih mudah marah. Bahkan karena hal sepele sekalipun.
Emosi yang tak bisa ditahannya bisa menjadikannya meluap-luap ketika marah. Ia akan merasa lebih lega apabila kemarahannya terlampiaskan ke orang lain.
Jenis Bully
Pada dasarnya, ada berbagai jenis bully yang penting untuk Anda pahami. Jenis bully ini juga bisa terjadi di lingkungan Sekolah Dasar. Simak penjelasan berikut.
Kontak Fisik Langsung
Rasa diskriminasi atau pilih kasih bisa memicu tindakan bully melalui kontak fisik langsung. Untuk contohnya seperti menampar, memukul, menggigit, memeras, mendorong, mengunci seseorang di ruangan tertentu, sampai dengan merusak barang.
Perilaku Nonverbal Langsung
Jenis bully lainnya yaitu perilaku nonverbal langsung. Mengenai contohnya, biasanya pelaku bully akan memandang korban dengan sinis, mengejek, mengancam, hingga menampilkan ekspresi wajah yang terkesan merendahkan.
Kontak Verbal Langsung
Perbuatan tidak menyenangkan melalui kontak verbal langsung juga termasuk ke dalam jenis bully. Adapun contohnya seperti halnya mempermalukan, mengganggu, sarkasme, sampai dengan menyebarkan gosip.
Perilaku Nonverbal Tak Langsung
Mendiamkan seseorang, sengaja mengucilkan, mengabaikan, mengirim surat kaleng berisi ancaman, hingga memanipulasi persahabatan agar rusak termasuk ke dalam perilaku nonverbal tak langsung.
Pelecehan Seksual
Siswa Sekolah Dasar bisa mengalami tindakan bully dengan jenis yang satu ini. Hal ini karena siswa SD kekurangan pengetahuan mengenai dampak buruk atau bahaya yang ditimbulkan.
Jenis bully ini juga berkaitan dengan rendahnya nilai moral dan agama. Norma yang ada dalam kehidupan sehari-hari juga belum dimengerti dengan baik oleh siswa Sekolah Dasar.
Cyber Bullying
Seiring pergantian tahun, perkembangan teknologi jadi semakin modern dan canggih. Apabila tak dimanfaatkan dengan baik, maka bisa menimbulkan berbagai dampak negatif.
Adapun salah satu dampak negatifnya ialah memicu cyber bullying. Siswa Sekolah Dasar saat ini sudah mengerti kemajuan teknologi sehingga tak asing lagi dengan tindakan cyber bullying.
Untuk contoh tindakan yang termasuk cyber bullying meliputi mengirimkan rekaman video intimidasi. Selain itu, jenis bully ini juga diperlihatkan dengan menulis komentar jahat di sosial media korban.
Upaya Guru Dalam Mencegah Bully
Bahaya bully bagi siswa SD, baik itu pelaku maupun korban memanglah sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, dibutuhkan peran guru dalam mencegah tindakan bully. Lantas apa saja upaya yang bisa dilakukan guru dalam mencegah bully?
Menciptakan Pedoman yang Tegas
Salah satu caranya ialah dengan menciptakan pedoman yang jelas dan tegas terhadap bully. Pedoman tersebut harus dipatuhi oleh semua siswa Sekolah Dasar.
Membuat Kesepakatan Bersama
Upaya lainnya yang bisa dilakukan guru ialah membuat kesepakatan bersama tentang konsekuensi tindakan bully. Kesepakatan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari semua siswa.
Membangun Suasana yang Hangat
Alih-alih memberikan hukuman dari tindakan bully, lebih baik untuk membangun suasana yang hangat. Hal ini bisa menciptakan iklim positif bagi semua siswa.
Maka dari itu, Anda bisa melibatkan semua siswa yang ada di ruang kelas. Dampak positif lainnya yakni suasana yang hangat bisa mendukung proses kegiatan belajar mengajar sehingga berjalan lebih efektif.
Tidak Membeda-bedakan atau Pilih Kasih
Hindari tindakan diskriminasi karena akan membuat siswa menjadi iri. Pembuatan pilih kasih atau membeda-bedakan siswa akan memicu tindakan bully.
Menyadari hal tersebut, alangkah baiknya apabila guru mampu memberikan kasih sayang dan perhatian secara adil kepada semua siswanya. Anggap sama siswa yang diampu memiliki kedudukan yang sama.
Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling juga bisa mencegah tindakan bully di sekolah. Dengan adanya guru yang khusus mengajarkan bimbingan konseling, maka siswa SD bisa lebih mudah saat melakukan konsultasi, baik itu di ruang kelas maupun tatap muka secara langsung di ruangan khusus BK.
Melalui bimbingan konseling, guru bisa memberikan arahan atau nasehat yang membuat kondisi siswa tersebut merasa lebih baik. Selain mencegah tindakan bully, hal tersebut juga mendongkrak nilai akademik siswa sebab membantunya lebih fokus belajar.
Mengadakan Pertemuan Wali Murid
Pertemuan wali siswa SD bisa jadi ajang bagi guru untuk memberikan penjelasan terkait bahaya tindakan bullying. Selain itu, guru bisa memberikan saran kepada setiap wali murid agar lebih perhatian ataupun peduli dengan siswanya.
Siswa Sekolah Dasar yang mendapatkan perhatian cukup dari kedua orang tua atau wali muridnya akan lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk menempuh pendidikan di sekolah. Ia juga akan jauh dari tindakan bully, baik itu sebagai pelaku maupun korban.
Terapkan Konsekuensi
Apabila tindakan bully sudah terlanjur terjadi, Anda sebagai guru harus menerapkan konsekuensi bagi pelaku bully. Hal ini dengan tujuan supaya tindakan tersebut tak terulang kembali.
Adapun konsekuensi yang bisa Anda berikan seperti halnya melaporkannya kepada orang tua. Apabila tidak memberikan efek jera, Anda bisa lapor ke pihak eksternal yang kompeten di bidangnya.
Sementara untuk korban bully, bisa Anda ayomi dengan memberikan jaminan perlindungan ekstra. Hal ini akan membuatnya merasa lebih aman, nyaman, dan tenang. Traumanya pun juga bisa perlahan menghilang.
Perhatikan Kelompok Siswa yang Rentan Jadi Korban
Sebagaimana yang sudah kita singgung di atas bahwa tindakan bullying seringkali menyerang siswa yang dianggap lemah. Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan kelompok siswa tersebut.
Misalnya saja siswa Sekolah Dasar yang disabilitas, lemah fisik, pendiam, kurang pergaulan, siswa pindahan, dan lain sebagainya. Jangan sampai Anda lengah karena bisa membahayakan keamanan dan keselamatannya.
Anda juga bisa mendorong siswa tersebut agar berinteraksi lebih aktif kepada teman-temannya. Ingatkan pula kepada semua siswa untuk menyebar kebaikan ataupun hal-hal baik antar sesama.
Tanamkan Rasa Empati
Upaya pencegahan lainnya yang bisa guru lakukan ialah menanamkan rasa empati. Siswa yang memiliki rasa empati tinggi terhadap teman ataupun orang lain akan terhindar dari tindakan bullying.
Berikan Pemahaman Tentang Penggunaan Teknologi yang Baik
Dari penjelasan di atas, tindakan bullying memang bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Untuk itu, sebagai guru, Anda harus memberikan pemahaman yang baik tentang penggunaan teknologi.
Teknologi haruslah dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif. Bukan sebaliknya. Anda juga perlu menekankan bahwa tindakan cyber bullying bukanlah perilaku terpuji sehingga harus dijauhi.
Anda bisa ajarkan bahwa penggunaan teknologi untuk menciptakan karya. Teknologi juga memudahkan dalam proses belajar siswa.
Pengelolaan Emosi
Siswa Sekolah Dasar memiliki emosi yang tidak stabil. Sebagai guru, Anda bisa mencoba memberikan pemahaman ataupun bimbingan yang memudahkan siswa dalam mengelola emosinya.
Misalnya saja menyalurkan emosi siswa ke hal-hal positif seperti menekuni hobi, berolahraga, dan lain sebagainya. Anda juga bisa memberikan pelajaran agama dan moral kepada siswa agar jauh dari tindakan bullying.
Dari review di atas, Anda bisa tahu apa saja bahaya bully bagi siswa SD. Nyatanya bahaya bully tak hanya dirasakan oleh korbannya saja, tetapi juga si pelaku. Tak berhenti di situ saja, Anda juga bisa menemukan ragam jenis bully lengkap dengan pencegahan yang bisa guru lakukan.*)
*)Penulis adalah Ayu Diah Widowaty, S.Pd, Gr/Guru Penggerak Angkatan IV – SDN 41 Tanjungpandan