SELATNASIK: Di pekan kedua November 2021, ust. Zuhri (Anggota DPD RI) diam diam, yang didampingi Koordinator Sahabat Ustad Pulau Belitung Eldy Saputra Wijaya ST, kunjungi kampong pulau Mendanau.
Dengan menumpang mobil rentalan, Ust. Zuhri yang merupakan anggota Komite 3 DPD RI ini berangkat dari pelabuhan Nelayan Pegantungan hendak menuju pulau Mendanau.
Naik kapal motor dengan waktu 40 menit, tiba di pelabuhan nyato.
Setibanya di pelabuhan, Ust. Zuhri naik mobil Bak (suzuki Pick Up) bersama
Timnya menuju ke warkop nelayan suak gual.
Masyarakat suak gual beserta perangkat hadir dan menyambutnya sembari bersilatuhrahmi.
Suasana santai, sembari makan mie rebus, dan secarik kopi susu membuat antulsias warga untuk bersilatuhrahmi.
Kades Suak Gual Hairudin, ucapkan selamat datang kepada ust. Zuhri yang sengaja datang ke Suak Gual untuk lakukan pertemuan dengan warga dalam bentuk silatuhrahmi.
Bukan hanya Hairudin, Kades Petaling Asnawi juga menimpali hal yang sama. “Terima kasih pak Ust. Zuhri mampir ke kecamatan Selat Nasik,” katanya.
Memang saja, Zuhri pun ketika dialog lebih banyak kelakar kekeluargaan dengan gaya silatuhrahmi yang khas dan telah melekat pada dirinya.
Di Suak Gual, Ust. Zuhri pun menyempatkan sholat zuhur bersama dengan warga masyarakat di Masjid Al-Mukmin Desa Suak Gual.
Kendati hanya beberapa Jam, Zuhri bersama Timnya kembali melanjutkan perjalanan menuju Selat Nasik. Dan beramah tamah dengan masyarakat di rumah kediaman Mansur, warga Desa Selat Nasik.
Dengan suasana akrab, Ust. Zuhri pun sembari silatuhrahmi ikut makan bedulang, ala Belitung. Sajian gangan khas Belitung, cumi segar dan sambal serai serta kerupuk selat nasik ikut menambah nikmatnya, silatuhrahmi bersama warga Selat Nasik.
“Ini kerupuk luar biasa buatan selat nasik,” kata Zuhri sembari makan bedulang ala Belitung bersama warga.
Sebelum pulang, ust Zuhri pun menunaikan Sholat Ashar di Masjid Desa Selat Nasik hingga akhirnya berangkat naik kapal motor nelayan menuju Tanjungpandan.
Memang saja, kedatangan Ust. Zuhri membuat warga terkejut. Pasalnya, sebagai pejabat negara, Zuhri tak menampakkan sebagai orang yang harus dihormati. Tak terlihat adanya prokoler (pengawalan), namun layaknya seperti warga biasa yang hanya ingin main ke selat nasik.
Soal kedatangan Ust. Zuhri ini disampaikan Basri yang mengaku terkejut ke datangannya ke suak gual tanpa ada penjadwalannya.
“Makaseh nempuh kampong “kamek” pak zuhri,” kata Basri yang mengaku baru kenal dengan pak Ust. Zuhri, katanya berterus terang.
Sementara itu, diakhir kunjungan ke Pulau Mendanau, Ust Zuhri ajak seluruh masyarakat kedepankan budaya silatuhrahmi, jaga adat dan budaya daerah yang telah melekat sejak dulu kala. Dan yang terpenting maksimalkan potensi daerah yang ada. Mari jaga laut kita dan ciptakan semangat gotong royong dan kekeluargaan.*