Tidak hanya wisata pantai,bukit dan ziarah di Belitung, provinsi Bangka Belitung, yang layak dikunjungi, namun agrowisata kebun bisa dijumpai untuk wisata tak merusak alam. Yakni, wisata kebun cabik, dikawasan jl kematang perai Dusun Cerucuk, Desa cerucuk, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung.
Untuk menempuh lokasi ini tak sulit. Sekitar sekilo dari simpang jalan untuk masuk ke lokasi jalan kematang perai. Bisa lewat kendaraan roda dua maupun roda empat.
Adalah agrowisata kebun yang diciptakan Arbaie, warga Cerucuk yang sejak beberapa tahun mengusahakan perkebunan cabe.
” Dari pada lahan ngangur, baik di diusahakan kebun cabe,” katanya.
Di lokasinya ada sekitar satu hektar ditanami beraneka jenis cabe mulai cabe Belitong hingga cabe hijau lado.
Untuk mengolah ini, Arbaie menurunkan anak buahnya sekitar dua orang untuk mengerjakan lahannya.
Saat ini diakuinya sudah panen dengan beberapa jenis cabe yang ditanam.
“Cabe hijau lado, Ditanam 1100 batang. Harga Rp 13 000, Panen dua kali sehari. Ada beberapa ton selama tiga bulan ini,” katanya.
Begitu juga dengan cabe Belitong saat ini sudah dipanen sekitar dua kali panen dengan harga Rp 40 ribu dan sudah panen 60 kilogram dengan 800 batang pohon cabe.
Hasil produksinya dijual ke pengempul untuk dijual ke pasaran Tanjungpandan.
“Alhamdulilah dapat membuka lapangan kerja dan sedikit terbantu untuk ekonomi ditengah pandemi,” katanya.
Adapun pengelolaan diakui Arbaie murni sendiri diusahakannya untuk perkebunan cabe ini.
“Iya kebetulan memang juga hobi bertani,” kata seorang PNS berkantor di Kecamatan Badau.
Dengan kemandirian, ke depan instansi terkait bisa membantu upaya pengembangan wisata kebun, guna sinergi membangun kepariwisataan di Belitung.*