TANJUNGPANDAN –Dalam upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kebangsaan, Anggota MPR/DPD RI, Ir. H. Darmansyah Husein, menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Balai Dusun, Desa Buluh Tumbang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, belum lama ini.
Empat Pilar yang disampaikan mencakup Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhinneka Tunggal Ika. Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, di antaranya Kepala Desa Buluh Tumbang Riswan, Babinsa Sudartono, Bhabinkamtibmas Ade, perwakilan TNI AU Didi, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, lembaga adat Melayu, ibu-ibu majelis taklim, hingga warga dari beragam kalangan.
Edukasi Lewat Kuis Interaktif
Dalam paparannya, Darmansyah Husein menekankan pentingnya pemahaman empat pilar sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, di tengah derasnya arus zaman, nilai-nilai kebangsaan harus terus ditanamkan dan dirawat bersama.
Agar lebih menarik, ia menyelipkan kuis-kuis ringan dan edukatif. Pertanyaan seputar hafalan teks Pancasila, tokoh BPUPKI, hingga pembukaan UUD 1945 membuat suasana semakin hidup. Warga pun antusias memberikan jawaban, menandakan semangat kebangsaan yang masih kuat.
Salah satu pertanyaan yang cukup menarik perhatian adalah bagaimana cara menerapkan Sila Pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam kehidupan sehari-hari. Peserta dengan lugas menjawab, mulai dari menjaga nilai keimanan hingga menumbuhkan sikap toleransi.
Hal serupa juga tampak saat Darmansyah meminta warga menjelaskan makna Sila Kedua, “Kemanusiaan yang adil dan beradab,” dari sudut pandang mereka sendiri. Diskusi mengalir hangat ketika membahas Sila Keempat tentang demokrasi yang seharusnya dijalankan dengan hati nurani, bukan transaksi.
NKRI Harga Mati & Pentingnya Toleransi
Selain penjelasan Pancasila dan UUD 1945, Darmansyah juga menegaskan bahwa NKRI adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar. Pandangan ini turut diperkuat oleh Babinsa dan Kepala Desa Buluh Tumbang yang mengingatkan pentingnya menjaga keutuhan NKRI baik dalam konteks lokal maupun nasional.
Sementara itu, makna Bhinneka Tunggal Ika disampaikan sebagai dasar untuk memperkuat sikap toleransi, saling menghormati, dan menghargai perbedaan di tengah keberagaman bangsa.
Melihat tingginya partisipasi warga, Darmansyah mengaku puas. “Peserta cukup cerdas dalam menjawab pertanyaan. Saya berharap nilai-nilai Pancasila dapat terus hidup dalam keseharian masyarakat,” ujarnya.
Kades Buluh Tumbang Riswan sampaikan terima kasih kehadiran senator dalam sosialisasi empat yang telah berkunjung ke desa kami.
“Jadi antultias masyarakat bergairah, karena selain materi ada kuis membuat semangat peserta. Dan yang penting, bagaimana tadi salah satu meteri bahwa kita harus jaga NKRI mulai pusat hingga tingkat desa, “katanya.
Acara ditutup foto bersama, menandai berakhirnya kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI yang edukatif, inspiratif, dan sarat nilai kebangsaan.*











