Bila Dikurangi Minyak Tanah, KMPGE Belitung Akan Surati Pertamina

TANJUNGPANDAN: Kelompok Masyarakat Peduli Gas Elpiji (KMPGE) Kabupaten Belitung akan menyurati pertamina menyangkut adanya pengurangan stok minyak tanah akibat telah dilaksanakan konversi dari minyak tanah ke gas dari pemerintah pusat.

Namun hal itu bagi kabupaten Belitung berdampak kekhawatiran dimana kestabilan Gas Belitung belum optimal lantaran masih belum ada SPBE di pulau Belitung.

“Kita akan surati ke pertamina bahkan ke presiden sekalipun,”ungkap H Zukron Said Ketua Kelompok Masyarakat Peduli Gas Elpiji Kabupaten Belitung kepada trawangnews.com baru baru ini di Tanjungpandan.

Menurutnya, pertamina harus jujur karena di Bangka Belitung ini khususnya di kabupaten Belitung belum memiliki SPBE namun kabarnya sudah diberlakukan pengurangan minyak tanah.

“Kalau misalnya sudah dikurangi 30 persen, tentunya akan membuat dugaan kelangkaan yang ujungnya terjadi keresahan masyarakat yang tidak semua memakai gas Elpj. Mengingat juga perbedaan harga di Bangka dan Pulau Belitung. Sementara, pulau Belitung karena ada penambahan kos biaya transportasi sehingga terjadi perbedaan harga yang cukup tajam. Sementara Belitung merupakan sebuah pulau yang terpisah dengan Bangka walaupun masih dalam wilayah Bangka Belitung,”ungkap Zukron.

Untuk itu, Zukron berharap pertamina dapat mengembalikan stok minyak tanah seperti semula sambil menunggu SPBE dibangun di pulau Belitung.

“Kita minta pengertian dan kerjasamanya,”ungkap Zukron.
Ia juga meminta pemkab dan dprd belitung untuk satu pendapat yang sama untuk meminta pertamina agar mengembalikan pasokan BBM minyak tanah seperti semula karena persoalan gas masih tahap pembenahan dan optimalisasi di kabupaten Belitung.
“Kita minta pemkab dan dprd jangan diam soal ini tapi harus bersikap,” katanya.

Zukron menggambarkan di Belitung ini belum ada SPBE LPJ Gas. Saat ini, kata Zukron, pengiriman Gas LPG 3 kg dari Pangkal Pinang ke Belitung menggunakan kapal. Karena itu kata Zukron, tingkat kekhawatiran yang beresiko tinggi, apalagi dimusim tertentu yang mempengaruhi pengangkutan yang melalui laut. Ini berbeda bila dibanding dengan pulau Bangka – Pangkal Pinang yang sudah ada di provinsi Babel sudah memiliki SPBE.

Zukron membayangkan jika minyak tanah dikurangi tiba-tiba dan sementara gas Elpj belum lancar akibat faktor teknis pengangkutan dari pangkal pinang ke Belitung (karena SPBE Gas tidak ada) dan faktor alam lainnya maka dapat dipastikan akan sangat meresahkan masyarakat. Hal ini kata Zukron harus dipahami pertamina selaku pemasok BBM tersebut.

Ia berharap nantinya jangan sampai terjadi kelangkaan baik minyak tanah maupun gas karena menyangkut aspek ekonomi dan menganggu stabilitas daerah mengingat Belitung sudah ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional *trawangnews.com