TANJUNGPANDAN: Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah yang terjadi pada Edy (37), warga Jalan Pak Tahau, RT 002, RW 001, Desa Air Saga, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
Setelah divonis dokter ia gagal ginjal sebulan lalu, ayah dua anak yang masih kecil-kecil ini tak mampu berbuat apa-apa. Apalagi sang ibunda menghembuskan napas terakhirnya beberapa hari lalu.
Usaha menjual batu satam pun tersendat, sehingga pendapatannya akhir-akhir ini rasanya tidak cukup membuat dapur tetap ngebul.
Vonis dokter, Edy membutuhkan ginjal baru. Persoalannya untuk membeli ginjal dari pendonor harganya tidak murah.
Kabarnya untuk beli ginjal dari pendonor dalam negeri bisa mencapai ratusan juta, tapi sangat susah untuk mendapatkan donor ginjal tersebut.
“Jangankan beli ginjal, untuk mencukupi kebutuhan harian saja sudah sulit karena usaha satam macet,” kata Edy, Jumat (4/3/2022).
Edy saat ini membutuhkan uluran tangan dermawan untuk sedikit meringankan biaya pengobatannya. Pasalnya ia saat ini sangat kesulitan mendapatkan dana untuk berobat yang tidak sedikit, apalagi dimasa pandemi sekarang ini.
Edy harus berjuang melawan penyakit yang menggerogotinya. Bahkan pihak rumah sakit menyatakan Edy positif Covid-19 dan saat ini ia harus dirawat di RSUD Marsidi Judono Belitung.
Pihak keluarga tidak bisa berbuat apa-apa, hanya berdoa semoga ada mukjizat yang diberikan oleh yang Maha Kuasa untuknya.
Sementara itu adik kandung Edy, kepada awak media berencana akan mendonorkan satu ginjalnya.
“Saya akan mendonorkan satu ginjal untuk abang aku. Rencana mau dirujuk ke rumah sakit yang di Jakarta untuk cangkok ginjal saya. Tapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Saya berharap uluran tangan dari para dermawan,” ujarnya.
Bagi para dermawan yang tergerak hatinya untuk membantu pengobatan Edy, dapat menyalurkan bantuannya ke rekening 8895029871, Bank BCA atas nama Edy.*