Hari Kedua Kegiatan Manasik Haji Di Kemenag Belitung

TANJUNGPANDAN: Hari ini, Kamis 3 September 2020 Kembali digelar kegiatan manasik haji kemenag kab belitung, yang bertempat di Aula Kemenag Belitung
Pada hari kedua ini peserta diikuti sebanyak 40 calon jemaah haji kab. belitung untuk pemberangkatan jamaah haji 2020 menjadi 2021.

Pada Kegiatan Bimbingan Manasik Haji ini, Kepala Kantor Kemenag Kab Belitung H Masdar Nawawi didampingi Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh H. Suyanto S.Ag dan Kasubag TU Taba S.Pdi.

Saat kegiatan bimbingan manasik ini Ka Kan Kemenag Belitung Drs. Masdar Nawawi menjelaskan tentang Skema Pemberangkatan Jemaah Haji Tahun 2021, menjadi 3 (tiga) Skema. Adapun skema tersebut diantaranya

Skema Pertama : Apabila Covid 19 sudah tidak ada lagi dalam artian sudah dalam kondisi normal dan kuota haji juga kembali normal. Jemaah yang batal keberangkatannya pada tahun ini, akan diberangkatkan pada tahun 2021. Untuk jemaah yang awalnya berangkat tahun 2021 akan mundur tahun berikut nya kecuali, jika Indonesia mendapatkan tambahan kuota.

Skema Kedua : Apabila Covid 19 belum sepenuhnya hilang, sehingga ada pembatasan atau mengurangan kuota. Jika diasumsikan berkurangnya 50% dari kuota saat ini, tentu akan ada jamaah haji yang mundur lagi keberangkatannya.dan ini sudah akan berakibat pada daftar tunggu yang semakin panjang.

Skema Ketiga: jika wabah covid masih tinggi dan belum dapat di tangani akan ada kemungkinan terjadi lagi pembatalan pemberangkatan jamaah haji.

Dari 3 Skema ini masih akan terus di matangkan sesuai dengan perkembangan penanganan covid di Indonesia, Arab Saudi dan dunia.

Diakhir bimbingan manasik haji ini masdar perpesan agar calon jamaah haji sejak dari dari tanah air harus kembali melatih kesabaran. Karna Ketika kita sudah berada di negara lain semuanya harus melalui ketentuan dari negara tersebut seperti arab saudi semuanya serba antrian karenya harus tetap sabar.

Disamping itu Jamaah harus tetap menjaga kesehatan mulai dari sekarang sampai ketanah suci makkah dan madinah nantinya. Karna kalau tidak sehat di tanah suci akan mengganggu berbagai rangkaian ibadah haji jamaah itu sendiri. Karna itu istitha’ah ( mampu) ini, bukan hanya mampu dari segi biaya untuk pergi haji tapi mampu secara fisik dan juga mampu dalam memahami Ilmu manasik haji . sehingga dengan mampu melaksanakan ibadah haji yang baik dan dan benar insya Allah akan dapat meraih pridikat yang namanya haji yang mabrur. Haji Mabrur tiada lain balasannya balasan syurga, aamiin.*