TANJUNGPANDAN: Kasus penyalahgunaan subsidi solar di Belitung, yang baru saja mencuat, mendapat perhatian serius dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Belitung. Mereka menekankan perlunya penegakan hukum yang tegas untuk memberikan efek jera kepada pelaku serta mencegah tindakan serupa di masa mendatang.
Melalui pesan WhatsApp, Wakil Ketua HNSI Belitung, Jasman, mengungkapkan dukungannya penuh terhadap langkah Polda Bangka Belitung dalam mengungkap kasus penyalahgunaan subsidi solar di Kabupaten Belitung.
Dalam konteks ini, HNSI Belitung juga meminta pemerintah untuk meningkatkan tata kelola penyediaan dan penyaluran BBM subsidi agar tepat sasaran.
“Kami sangat menghargai upaya kepolisian dalam menangkap pelaku penyalahgunaan solar bersubsidi di Belitung,” ujar Wakil Ketua HNSI Belitung, Jasman, melalui pesan WhatsApp kepada wartawan pada Minggu (10/9).
Selain itu, pemerintah juga diminta untuk mengambil langkah-langkah strategis dengan mengusut pelaku penyalahgunaan BBM subsidi ini dan menggugat kerugian negara yang timbul akibat tindakan mereka.
HNSI Belitung juga mendesak pemerintah untuk melakukan pendataan yang akurat dan transparan terkait penerima BBM subsidi serta menjalin kerja sama dengan nelayan kecil dan pihak terkait lainnya dalam proses distribusi solar bersubsidi.
“Bagi mereka yang telah menggunakan dokumen nelayan secara tidak sah untuk memperoleh solar subsidi, tindakan tegas harus diambil. Semua yang terlibat harus diproses secara hukum,” tegasnya.*