Kata Pakar “Urang Belitong” Bicara Konsep Kembangkan Wisata Belitong

SEMARANG: Pulau Belitong kini menjadi sorotan pengembangan sektor wisata dan menjadi magnit untuk peningkatan perekonomian daerah melalui sektor kepariwisataan dimasa yang akan datang.
Tidaklah heran bila dua pakar “urang Belitong” menangapi sektor wisata seiring Belitung kini telah ditetapkan sebagai salah satu yang termasuk dari 10 destinasi wisata di Indonesia, termasuk destinasi prioritas untuk destinasi jelajah Indonesia.

IMG 20170730 WA0002
Profesor Dr.rer nat Dedi Rosadi S.Si M.Sc

Menurut Pakar Geografi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr. Deasy Arisanty, MSc, terungkap dari kajian teori Geografi, Belitung memang mempunyai karakter alam dan pantai yang unik. Kawasan lahan pantai berbatu ini memang jarang terlebih geomorfologi dengan batu-batu granit yang sangat besar.

Lebih lanjut Pakar kelahiran Gantung, Belitung Timur  menyambut baik program paket wisata Belitung tersebut dan seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mengalihkan ketergantungan dengan tambang menjadi pariwisata. Masyarakat dan pemerintah harus sehati untuk itu.

Pakar Statistik dari UGM juga kelahiran Gantung Belitung Timur, Menyebutkan Belitung mempunyai potensi yang luar Biasa untuk pariwisata.

Hanya saja belum tereskpos dengan baik, misalnya saja wisata religi, wisata kuliner. Wisata religi dicontohkan makam raja balok, gunung tajam dan mungkin masih banyak yang belum terekspos. Dari sisi kuliner, Es Jeruk Kunci ditempat lain sedang dikembangkan, sementara di Belitung itu tinggal diolah sebaik mungkin sudah jadi ciri khas Belitung.

Prof Dedi Rosadi, MSc menyebutkan memang Belitung sebagai destinasi wisata baru sehingga harus segera berbenah diri untuk infrastruktur, keamanan dan kenyamanan wisatawan menjadi kunci penting. Masyarakat perlu dilatih untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Baik menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

Dari sisi keamanan, tambah Dedi, Belitung aman karena setiap tindak criminal Polres Belitung dan Belitung Timur sigap menangani nya, “Ini poin penting yaitu jaminan kemanan,”katanya.

Kedua pakar kelahiran Belitung Timur ini, saat dihubungi Kontributor Trawangnews.com senada menyebutkan bahwa kedua Kabupaten yang ada di Pulau Belitung harus berlomba mengembangkan destinasi wisata. Bagaimana lanjut mereka, moment acara agar supaya wisatawan betah tidak hanya 3 hari dan 2 malam saja.

Namun tambah Mereka, bisa 7 hari di Pulau Belitung. Event wisata seperti festival jazz, seminar internasional, fashion festival atau yang sudah biasa dilakukan seperti karnaval pada bulan Agustus, menurut mereka, juga perlu di publikasikan lebih baik lagi.

“Sehingga nantinya tidak menutup kemungkinan Belitung bisa 24 jam seperti kota wisata seperti Yogya, Bali dan daerah lainnya,”katanya.

Menurut kedua pakar itu, jika dibandingkan dengan 9 destinasi tersebut Belitung lebih lengkap tersedia hotel bintang 1 hingga bintang 4, bandara internasional tersedia yg hanya 20 menitan menuju pusata kota, serta tempat wisata yg dikunjungi tidak lebih dari 2 jam sudah sampai jadi banyak waktu untuk mengunjungi tempat wisata yg ada di Belitung.*Liputan Andriyansah Kontributor Jawa Tengah dan DIY