TANJUNGPANDAN: Zaman dahulu kala, Pulau Belitung telah dimasuki berbagai elemen masyarakat. Entah itu, masyarakat melayu, etinis tionghoa, eropah, hingga kalangan bangsawan maupun raja-raja sekalipun.Mereka kerap kali, selain melakukan aktivitasnya baik sebagai pedagang, nelayan serta profesi lainnya, namun mereka pun tak lepas kadang kala membawa misi datang ke sebuah daerah tertentu. Bahkan, tak jarang meninggalkan sebuah sejarah yang tidak dilupakan.
Di Belitung, adalah sosok Syech Abu Bakar Abdullah misalnya. Selain berdomisi di pulau ini, ia juga ditugaskan menyebarkan misi agama Islam. Ulama Islam yang berasal dari Aceh ini merupakan sosok yang populoritas. Hingga hayatnya Syech mendapat gelar kehormatan sebagai Datuk Gunung Tajam ol masyarakat tempo doeloe. Syech pun bersama rekan-rekan penyebar Islam lainnya tercatat sebagai cikal bakal masuknya Islam di Pulau Belitung ketika itu.
Konon sebuah cerita, ketika masuknya ke tanah Belitung, perkembangan Islam cukup pesat ketika itu. Wilayah penyebaran pun mulai ke kawasan kerajaan Badau, Seperti Badau, Kelekak Datuk, Ibul, Perawas, Aik Mungkui, hingga sampai Membalong dan Buding Kecamatan Kelapa Kampit. Memang Syech tak sendirian. Ia selalu dibantu dengan rekan-rekannya yang berasal dari para ulama aceh untuk mengislamkan umat serta membawa kearah jalan yang benar.
Belakangan, setelah lama di Belitung Syech pun menelorkan beberapa muridnya sebagai bagian dari syiar dakwah dalam menyebarkan agama Islam ke Pelosok wilayah kabupaten Belitung, semisal Datuk Kundo (Tuk Kundo). Sembari menyebarkan agama Islam, para mubalig termasuk Syech Abu Bakar ini memprakarsai lahir beberapa masjid seperti Masji di Kaki Gunung Parang Bulo, dan di Kampung Badau, serta Masjid di Buding Kecamatan Kelapa Kampit Belitung Timur.
Diberbagai wilayah tersebutlah mereka melakukan syiar dakwah ke pelosok daerah di Kabupaten Belitung.
Konon beberapa sumber lannya menyebutkan bahwa kepopuleritasn Syech Abubakar ini kabarnya mendapat simpati yang luas dari masyarakat ketika dirinya berjuang dan menyebarkan agama Islam. Namun dalam perjalanannya, kepopulerannya sirna lantqaran ada yang takut kehilangannya pengaruhnya di masyarakat. Kabarnya, Sosok KA Masud sebagai kepala pemerintahan diwilayah itu melihat sepak terjang Syech Abubakar akan membuat dirinya hilang kepopulerannya. Karena itu, konon ceritanya Syech Abu Bakar ini mendapat perlakuan yang tidak baik. Setelah Ulama Syech ini tiada, penyebaran Islam dilanjutkan oleh para muridnya, Bahkan hingga saat ini sebagian besar masyarakat Belitung menganut agama Islam.*trawangnews.com