MEMBALONG: Sulit ditemui, Gambang, perkusi purba yang mulai sirna, beruntung kini masih ada warga kembiri yang masih memainkan alat musik tradisional tersebut.
Ia adalah kik Sari’e, Warga Kembiri, Kecamatan Membalong yang kini masih menggunakan Gambang, sebagai permainan alat musik.
Ketika beliau memainkan alat musik ini, Budi Setiawan, Ketua Yayasan Tarsius Center Indonesia, sempat menyaksikan dari dekat Gambang yang dimainkan oleh Kik Sari’e di rumahnya.
Seperti diceritakan kepada Budi, selama ini, Kik Sar’ie berusaha melestarikan permainan alat musik ini, karena memiliki nilai sejarah, keunikan dan originalitas yang sangat kuat. Dan ini diyakininya sangat bisa untuk dijadikan atraksi bagi wisatawan yang berkunjung, seperti belajar memainkannya bersama-sama. Namun sayangnya, upaya beliau belum mendapat support yang optimal oleh berbagai pihak.
Kik Sar’ie menyebutkan, dulunya gambang biasa dibuat untuk hiburan sehari hari ketika berkumpul ria, ataupun ketika panen padi berlangsung, gambang biasa dimainkan di gubuk gubuk (Red: ladang zaman dulu).
“Dulunya untuk hiburan, karena tidak ada musik seperti band, atau musik lainnya, nah Gambang inilah sebagai hiburan yang dimainkan bersama-sama,” katanya.

Kik Sar’ie juga menyampaikan ke dirinya bahwa untuk mengatur nada ada pengaturan khusus. Seperti gambang 5, gambang 7 dan gambang 9. “Pengaturan nada Gambang tergantung ketebalan dan jumlah bilah yang digunakan. Ada Gambang dengan bilah 5, 7 dan 9”, kata Budi.
“Adapun bahan kayu yang digunakan ada kayu khusus, dipotong lalu ditipiskan, dan dengan ketebalan sesuai dengan nada yang diinginkan,” kata Budi.
Terhadap hal ini, Budi menyebutkan bahwa Gambang ini merupakan salah satu bukti penggalian sejarah yang mempunyai kaitan kuat dengan kerajaan belantu pada zaman dulu.
Ia ungkap bahwa gambang ini sangat original dan sangat bisa dibangkitkan kembali sebagai atraksi wisata yang bisa dimainkan wisatawan.
“Ini merupakan bagian dari Gerakan Besame Bangun Kampong untuk mewujudkan destinasi wisata wilayah selatan khususnya desa kembiri yang dilaksanakan oleh Yayasan Tarsius Center Indonesia,” kata Budi.
Ingin dengarkan bagaimana alat musik tersebut dimainkan, silahkan buka di alamat http//youtu.be/JO8ug2uHfQY.*












