Pemateri dari Lembaga Adat Melayu Belitung, SMK Negeri 1 Badau Angkat Kearifan Lokal dalam Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dengan acara ini, diharapkan siswa SMK Negeri 1 Badau tidak hanya mengenal, tetapi juga mencintai dan berkomitmen melestarikan budaya Belitung sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa

BADAU: SMK Negeri 1 Badau kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal dengan menyelenggarakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema “Cintai Budaya Belitung, Lestarikan Budaya Nasional”, Bangga Memiliki Kekayaan Budaya dan Tradisi Adat Istiadat daerah Belitung, pada Senin, 11 November 2024, yang bertempat di aula SMK 1 Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

Acara ini dihadiri oleh para siswa kelas X, Fase E, SMK 1 Badau Semester Ganjil tahun pelajaran 2024-2025 ini sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka dan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur budaya Belitung sebagai wujud penguatan karakter pelajar Pancasila.

Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung, Achmad Hamzah, hadir sebagai pemateri utama,,bersama narasumber lainnya.
Dalam paparannya, ia menjelaskan pentingnya pemahaman budaya lokal bagi generasi muda.

“Dengan memahami budaya lokal, kita tidak hanya merawat warisan leluhur, tetapi juga memperkuat jati diri bangsa,” tutur Achmad Hamzah penuh semangat.

Lewat tema kearifan lokal ini, lanjutnya, siswa diajak untuk memaknai nilai-nilai budaya sebagai kekayaan yang harus terus dijaga.

“Bangga memiliki kekayaan budaya dan tradisi adat-istiadat daerah adalah bentuk nyata dari cinta kita pada Indonesia,” ujar Achmad Hamzah.

Ia pun berharap generasi muda Belitung dapat terus merawat dan melestarikan budaya daerah sebagai warisan berharga.

Acara ini dibuka langsung oleh Kepala SMK Negeri 1 Badau Kusniardi, yang mengapresiasi antusiasme siswa dan menggarisbawahi pentingnya pendidikan budaya sebagai pondasi karakter sejak dini.

“Budaya Belitung adalah warisan yang harus dijaga, karena ia adalah bagian dari identitas kita sebagai bangsa Indonesia,” ujar Kusniardi.

Berbagai aktivitas menarik mengisi program ini, seperti lomba cepat tepat berbahasa Belitung yang mendorong siswa menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari, serta tradisi makan bedulang, sebuah ritual makan bersama yang sarat akan nilai kebersamaan dan kekeluargaan khas Belitung.

Program P5 ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, yang tidak hanya berfokus pada akademik tetapi juga pengembangan karakter.

Dengan acara ini, diharapkan siswa SMK Negeri 1 Badau tidak hanya mengenal, tetapi juga mencintai dan berkomitmen melestarikan budaya Belitung sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa.*.