Dimana² kekuasaan adalah penggoda. Kekuasaan punya thumos—nafsu menggoda manusia untuk menjadi buas, berbisa, bengis bahkan memproduksi manusia dari tradisi.klasik menjadi manusia kosmopolitan yang berciri modern. Tentu kekuasaan menghadirkan kemewahan—menjafi bangsawan baru. (Mungkin) karena biaya demokrasi yang harus dibayar dengan mahal. Konsekuensi demokrasi liberal-kapitalisme yang memandang uang adalah segalanya.
Kembali bahwa kekuasaan itu adalah “penggoda”, tetapi tidak untuk sosok sahabat nabi Umar bin Khattab—falam sejarah Islam dikenal sebagai singa gurun pasir, awalnya begitu membenci Islam dan pernah merencanakan pembunuhan kepada nabi Muhammad SAW. Namun setelah ia masuk Islam justru Umar bin Khattab adalah sosok pembela Rasulullah dan Islam. Ketegasan dan kepemimpinan nya begitu dikagumi Rasulullah.
Dan ditahun 622 M ia bersama Rasulullah hijrah ke Madina. Umar bin Khattab adalah sosok yang sangat disegani dan ditakuti oleh bangsa Quraisy. Keberadaan Umar bin Khattab menjadi kekuatan ummat Islam saat itu.
Umar bin Khattab—adalah Khalifah kedua setelah Abu Bakar As Siddiq. Dimasa kepemimpinan Umar bin Khattab–ia memiliki kepedulian kepada rakyatnya. Ia selalu berkeliling kalau malam hari hingga ia tahu bahwa rakyatnya sudah pada tidur.
Sebagai pemimpin, tentu ia tak mengambil sikap menjadi “penguasa”, tetapi memilih menjadi sederajat dengan rakyatnya, tak memilih jalan kemewahan dalam kepemimpinan nya, justru ia hidup sederhana mungkin. Tak mau memakai fasilitas negara disaat ia berada dirumah.
Kerendahan hatinya menjadikannya ia disegani kawan dan ditakuti lawannya. Tak diktator dalam memimpin, hingga ia pernah suatu ketika melewati kuburan—seketika ia menangis, seorang sahabat bertanya, kenapa engkau menangis wahai Amirul.mu’minin,?..lalu Umar bin Khattab terdiam sejenak menyeka air matanya dengan sorbannya,…lalu ia menjawab, sahabatku aku menangis karena aku membayangkan siksaan Allah ketika aku tidak mampu berbuat untuk rakyatku—aku malu dihadapkan Allah bila aku ditanya kelak.
Seorang sahabat pun lalu terdiam—dan dalam hatinya sungguh mulia hatimu wahai Amirul mukminin….
Pertanyaan nya adakah Umar bin Khattab dengan kepemimpinan nya diera saat ini?…melepaskan godaan kekuasaan untuk sebuah kemewahan?…semoga kita, khususnya para pemimpin dapat mengambil hikmah didalam sosok Umar bin Khattab.
Semoga.
# catatanRingan
Dari sejarah kita mengenal












