TANJUNGPANDAN: Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Belitung menggelar audiensi strategis bersama Ketua DPRD Kabupaten Belitung, Vina Cristyn Ferani, pada Selasa sore (15/4). Pertemuan ini berlangsung di Kantor NN Group, Jalan Air Serkuk, Tanjungpandan.
Audiensi ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan bagian dari langkah besar Pokja Wartawan Belitung menjelang Pelantikan dan Pengukuhan Kepengurusan Periode 2025–2028. Lebih dari itu, momen ini dimanfaatkan sebagai ajang mempererat sinergi antara insan pers dan legislatif daerah.
Paparkan Visi, Bangun Kolaborasi
Ketua Pokja Wartawan Belitung memulai audiensi dengan pemaparan visi organisasi ke depan, menekankan pentingnya kemitraan yang sehat dan berkelanjutan bersama DPRD. Dalam suasana diskusi yang produktif, sejumlah isu krusial turut dibahas, mulai dari kesiapan pelantikan pengurus baru, penguatan komunikasi publik, hingga dukungan terhadap program-program DPRD yang pro-rakyat.
“Kami ingin media menjadi mitra strategis DPRD, bukan hanya sebagai penyampai informasi, tapi juga sebagai penguat partisipasi publik,” ujar Ketua Pokja dengan penuh semangat.
Dukungan Penuh dari Ketua DPRD
Ketua DPRD Kabupaten Belitung, Vina Cristyn Ferani, menyambut antusias kehadiran Pokja Wartawan dan menyatakan komitmennya untuk menjalin kemitraan yang harmonis dengan insan pers. Ia menyadari pentingnya peran media dalam menjaga dinamika demokrasi di tingkat lokal.
“Kolaborasi seperti ini sangat kami dukung. Media yang independen dan profesional adalah aset bagi pembangunan daerah. DPRD terbuka untuk berbagai bentuk kerja sama yang membawa dampak positif bagi masyarakat,” tegas Vina.
Bangun Demokrasi yang Sehat Lewat Sinergi
Audiensi ditutup dengan sesi foto bersama, sebagai simbol dari komitmen awal antara Pokja Wartawan Belitung dan DPRD Kabupaten Belitung untuk terus menjalin kerja sama yang produktif, transparan, dan bermanfaat bagi publik.
Dengan momentum ini, harapannya jembatan komunikasi antara parlemen dan masyarakat melalui media dapat semakin kuat—mendorong pembangunan daerah yang lebih terbuka, inklusif, dan partisipatif.
