TANJUNGPANDAN: Tidak berbeda dari hari pelatihan memasak sebelumnya, pada hari ketujuh ini, peserta pelatihan sudah lebih baik dan mampu menerapkan teori dengan praktek dilapangan meski dalam keterbatasan.
Pada hari ini Lokasi pembagian nasi kotak, diantaranya dibagikan di kawasan Desa Juru Sebrang, Gang Perai, Kampung Parit, Marakas, Paal satu.
Menu makanan pada hari ketujuh ini Nasi putih, ikan bumbu rujak, tempe bacem, sayur tauge, sambel, krupuk dan pisang.
Bambang Suseno, perwakilan *FCC* (Forum Crisis Center) Belitung menyebutkan bahwa kegiatan pelatihan memasak ini berkat kerjasama antara FCC dengan BLK Kementrian Tenaga Kerja Belitung, serta di dukungan dari tutor dan asisten yg di motori oleh sebagian pengurus PCPI (Persatuan Chef Profesional Indonesia) Belitung dan kawan kawan relawan ISPB yang menjadi bagian dari Forum Crisis Center.
Pada hari ke tujuh pelatihan ini, lanjut Bambang, kerja team peserta yang mengikuti pelatihan ini semakin kompak dan baik. Yang mana kata Bambang, hasil masakannya tambah baik dari segi penampilan dan rasanya, serta kecepatan penyajiannya di bandingkan hari-hari sebelumnya.
Begitu juga tambah Bambang, mereka diberikan pelajaran/teknik memasak cepat tanpa mengurangi rasa dan kualitas masakan.
“Pada awal pelatihan, peserta baru bisa menyelesaikan masakannya selama 5 jam. Namun sejak pelatihan hari ke 5 atau tiga hari ini peserta sudah bisa mengerjakan 3,5 hingga 4 jam.
Idealnya, peserta bisa memasak dengan kondisi darurat dan hasil kualitas makanan baik itu 3 jam utk volume masakan yang sama.
Dalam hal ini sebetulnya, sudah ada kemajuan kemampuan peserta didalam kondisi keterbatasan alat dan waktu,” katanya.
“Peserta latihan ini diharapkan dapat mengemplementasikannya jika berlaku keadaan darurat, misalnya : Bencana alam, banjir dan lain-lain.” Kata Bambang menambahkan.
Peserta pelatihan ini juga diberikan pelajaran/teknik memasak cepat tanpa mengurangi rasa dan kualitas masakan.
Serta peserta dapat bekerja dalam segala keterbatasan,” ujarnya*