TANJUNGPANDAN: Lembaga Adat Melayu (LAM) Belitung terus berupaya menjaga dan mengembangkan adat serta budaya di daerahnya. Dalam rangka memperkuat perannya, Rabu (26/3/2025), Ketua LAM Belitung, Achmad Hamzah, bersama jajaran pengurusnya mengadakan pertemuan dengan Wakil Bupati Belitung, Syamsir, di ruang kerjanya.
Pertemuan yang berlangsung akrab ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus memperkenalkan kepengurusan baru LAM Belitung. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung, Drs. Subagio, Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa pada DPPKBPMD Kabupaten Belitung, Antoni, serta Dewan Penasehat LAM Belitung, H. Helpi. Jajaran pengurus LAM lainnya juga turut serta, termasuk Wakil Ketua LAM, Safwan Ar, Sekretaris Ismail Mihad, dan Bendahara LAM, Wawam Irwanda.
Penguatan LAM Belitung dalam Pelestarian Budaya
Dalam pertemuan tersebut, Ketua LAM Belitung, Achmad Hamzah, menyoroti pentingnya peran LAM dalam menjaga adat dan budaya Melayu di Belitung. Namun, ia juga mengakui adanya kendala operasional yang masih menjadi hambatan dalam pelaksanaan berbagai program budaya.

“Kami ingin LAM Belitung lebih berdaya dan memiliki peran yang lebih nyata di masyarakat. Namun, ada kendala operasional yang menghambat berbagai kegiatan,” ungkap Achmad.
Salah satu usulan yang diajukan adalah penguatan lembaga melalui dukungan dan bantuan dari pemerintah daerah. Bantuan tersebut diharapkan dapat mendukung berbagai program kerja LAM, khususnya di tingkat desa, agar semakin efektif dalam melestarikan adat, budaya, serta lingkungan hidup di Belitung.
Dukungan Penuh dari Pemerintah Daerah
Merespons hal tersebut, Wakil Bupati Belitung, Syamsir, menyatakan dukungannya terhadap upaya pelestarian budaya Melayu Belitung. Ia menegaskan bahwa Pemkab Belitung siap bersinergi dengan LAM dalam mengembangkan dan menjaga warisan budaya.
“Kami akan berupaya mencari solusi terbaik agar peran LAM Belitung semakin kuat dan bisa lebih berkontribusi dalam pembangunan daerah,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang strategis bagi LAM Belitung dalam memperjuangkan peran dan eksistensinya di tengah perubahan zaman. Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat adat, harapan untuk menjaga kearifan lokal serta keseimbangan lingkungan hidup di Belitung semakin terbuka lebar.*












