MALANG: upaya penelusuran data perjuangan H.AS Hanandjoeddin terus berlanjut. Kali ini, Sabtu, 11 Januari 2020, Tim gabungan panitia pengusulan pahlawan nasional H. AS Hanandjoeddin dengan Lanud Abd Saleh Malang dan Paskhas lakukan penelusuran data perjuangan H.AS Hanandjoeddin di Front Malang Timur.
Tim ini terdiri dari Mayor Tek Nurhariri, Haril M Andersen dan Kopda Pas Rudy Aprilianto yang dipandu oleh Kepala Desa Belung Bapak Sudarman, BPD dan perangkat desa.
Saat di lokasi, tim menemukan sebuah rumah yang 73 tahun lalu pernah digunakan oleh Opsir Moeda Oedara III AS Hanandjoeddin dan pasukannya sebagai markas gerilya Sektor II STC III F Malang Timur.
Lokasinya berada di Kampung Belung Krajen, Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.
Menurut kesaksian Bapak Abdul Muthalib, ahli waris pemilik rumah dan tokoh masyarakat Desa Belung, rumah ini digunakan para pejuang yang melakukan penghadangan terhadap militer Belanda di persawahan desa Belung.
Penghadangan untuk mencegah masuknya militer Belanda terjadi dipersawahan kebun tebu Desa Belung, oleh Pasukan Gerilya Sektor II Front Malang Timur pimpinan OMU III AS Hanandjoeddin, pada 31 Agustus 1947, yang menyebabkan terjadinya pertempuran sengit selama beberapa jam.
Pasukan Hanandjoeddin didominasi oleh satuan Pasukan Pertahanan Teknik Udara AURI PPU 930 Malang. Karena persenjataan yang tidak seimbang, akhirnya empat prajurit AURI gugur pada palagan ini.*