TANJUNGPANDAN: TRAWANGNEWS.COM: Dalam upaya menghindari praktek money politik yang dianggap sebagai suap dan dilarang dalam Islam, tokoh agama M. Amin Nasution memimpin seruan kepada masyarakat untuk bersatu melawan kebijakan praktik money politik semacam itu pada Pemilu 2024.
Menurut Nasution, money politik merupakan tindakan haram dalam agama Islam, dan pemimpin yang terpilih melalui praktek money politik semacam itu dianggap haram pula.
Ia menekankan bahwa perspektif agama Islam mewajibkan umatnya untuk tidak terlibat dalam money politik pada setiap pemilihan.
Dalam sebuah hadist, Nasution mengingatkan bahwa baik pemberi sogok maupun penerima sogok akan mendapatkan hukuman di neraka.
“Barang siapa yang menyogok dan disogok berarti ia membangun titian yang akan ditempuhnya menuju neraka latnattullah,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama para pemimpin di tingkat RT, RW, hingga kepala desa, maupun ASN agar tidak mengarahkan publik untuk memilih salah satu calon peserta pemilu 2024 namun tetap berpihak yang sama kepada semua calon peserta pemilu dan tidak golput.
“Kepada RT, RW, hingga kades, maupun ASN agar tidak mengarahkan publik untuk memilih pada salah satu calon peserta pemilu 2024 namun berpihak kepada semua calon peserta pemilu dan tidak golput. Ini adalah bentuk kontribusi kita untuk menciptakan pemilihan yang bersih dan adil,” tegasnya.
Seruan ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran di kalangan masyarakat akan pentingnya menjauhi money politik demi membangun tatanan pemilihan yang lebih transparan dan berintegritas.*