Yovie : Perang Terhadap Narkoba Bukan Perang Terhadap Kalangan Tertentu

TANJUNGPANDAN: GENERASI milenial dengan rentang usia 15-35 tahun merupakan kelompok masyarakat paling rawan terpapar penyalahgunaan narkoba. Padahal, kelompok itu akan muncul sebagai pengganti generasi saat ini pada dekade mendatang. Sangat akan berpengaruh terhadap kemajuan bangsa Indonesia kedepannya apabila Generasi saat ini yang harusnya disiapkan sebagai para pemimpin kedepannya justru dihancurkan oleh Narkoba.

Demikian disampaikan pandangan dari Ketua Pengurus Kabupaten Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Belitung Yovie Agustian Putra, sebagai salah satu Narasumber Desiminasi Informasi melalui Talk Show yang gelar oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Belitung Senin (20/2), yang memberikan gambaran dan penilaian terhadap Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.

Menurut Yovie, Barang Haram yang dikenal dengan Narkoba tersebut Pertama Kali masuk bukan melalui Kalangan tetapi menyasar Perasaan secara Perorangan.

IMG 20200720 WA0005
Barang tersebut tambah Yovie, akan masuk melalui rasa yaitu rasa coba – coba, yang akan masuk disaat Perasaaan Terlalu sedih bahkan Terlalu Bahagia.

“Jadi kita tidak bisa mengatakan Perang terhadap institusi tertentu. Apakah semua Kalangan Tatoan itu Pengguna Narkoba, Apakah semua Lapas Sarang Narkoba, Apakah semua Artis terlibat Narkoba, Apakah semua Pejabat Daerah kalau Dinas Luar mereka menikmati dunia malam dan mengkonsumsi Narkoba Jelas Jawabannya Tidak. Sebagai contoh di Lapas, banyak karya – karya positif yang dihasilkan oleh WBP Kasus Narkoba,” Tegas Yovie.

Yovie juga menambahkan, “Jadi bukan Kalangan yang kita Perangi, Itulah pentingnya Imun dan Iman harus sama sama dijaga. Selain kita harus Sehat kita juga harus Taat, baik itu Taat agama maupun Taat Hukum. Dengan Imun yang kuat kita akan sehat, dengan Iman yang Kuat kita akan Taat, itu benteng agar kita tidak hanyut didalam kegelisahan yang bisa menghantarkan kita ke dalam kalangan Pengedar gelap Narkoba. Narkoba Bisa membuat seorang yang sedih menangis sambil tertawa, dan membuat seorang yang bahagia menderita dengan kebahagiaannya, ini jelas berbahaya apabila meracuni generasi muda. Apalagi meracuni para pemimpin yang memegang kekuasaan, jelas akan membawa Petaka Kehancuran Bagi masyarakat luas karena bicara dan segala kebijakan nya akan Ngawur,” ungkap Yovie.

IMG 20200720 WA0007
Ketua Pengurus Kabupaten Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Belitung Yovie Agustian Putra bersama Ketua KNPI Belitung Muhamad Hafrian Fajar

 

Yovie ungkap bahwa dalam kesempatan tersebut bersama Ketua DPD KNPI Belitung, memberikan masukan agar Pemerintah Daerah segera mengeluarkan Perda terkait upaya Pencegahan dan Penanganan Masalah Narkoba di Kabupaten Belitung.
“Jadi, selain penegakkan hukum oleh Aparat Penegak Hukum (APH) melalui UU Narkotika Pemkab juga bisa melakukan penindakan sekaligus pencegahan agar generasi muda yang sudah terkontaminasi tidak hanyut dalam lingkaran hitam tersebut. Mereka bisa dikenakan Sanksi Sosial seperti membersihkan taman kota, dibina dirumah singgah atau di Rumah Rehabiliasi agar mereka yang awalnya hanya pemakai tidak harus ditumpuk didalam Lapas.

“Apa yang disampaikan oleh Ketua DPD KNPI Belitung adalah masukan yang positif bagi Pemkab Belitung, tetapi akan sia sia jika tidak ada payung hukumnya, Pemkab harus tanggap dengan masukan ini, “ujar Yovie.
Semoga Belitung Akan Selalu Indah, Indah Tanpa Narkoba, tutupnya bersemangat.*