TANJUNGPANDAN – Sektor transportasi yang belum pulih sepenuhnya pascapandemi menjadi salah satu penyebab utama lesunya perekonomian Belitung. Hal ini turut berdampak besar pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergantung pada perputaran ekonomi dari sektor wisata.
Ketua Gemawira (Gerakan Masyarakat Wirausaha) Pulau Belitong, Haryanto, dalam pernyataannya kepada media hari ini Rabu 19/3/2025, menekankan bahwa pemerintah daerah harus segera mencari solusi agar transportasi kembali seperti sedia kala.
“Diakui, daya beli masyarakat turun karena beberapa faktor. Salah satunya adalah minimnya wisatawan yang datang, yang dipengaruhi akses penerbangan dan harga tiket yang belum terjangkau,” ujar Haryanto.
Ia mengingatkan bahwa kondisi ini sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu, ketika Belitung memiliki hingga 18 penerbangan per hari. Namun kini, jumlahnya berkurang drastis.
UMKM dalam Tekanan
Berkurangnya kunjungan wisatawan membuat pelaku UMKM di Belitung harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan usahanya. Banyak di antara mereka mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber utama pendapatan.
“Kami berharap bupati Belitung yang baru dapat memahami situasi ini dan segera mengambil langkah konkret,” kata Haryanto.
Menurutnya, jika akses transportasi kembali normal dan harga tiket lebih terjangkau, maka wisatawan akan lebih mudah datang. Hal ini secara otomatis akan menggerakkan sektor ekonomi lainnya, termasuk perhotelan, kuliner, dan oleh-oleh khas Belitung.
Harapan bagi Pemimpin Baru
Harapan kini bertumpu pada kepemimpinan daerah yang baru. Masyarakat dan pelaku usaha berharap adanya kebijakan yang berpihak pada pemulihan ekonomi, salah satunya dengan menjalin kerja sama lebih intensif dengan maskapai penerbangan agar rute menuju Belitung kembali ramai.
Tanpa langkah konkret dari pemerintah, dikhawatirkan roda ekonomi di Belitung akan semakin tersendat. Apakah pemimpin baru mampu menjawab tantangan ini? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.*












