SELATNASIK: Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan pesisir, Dinas Perikanan Kabupaten Belitung bekerja sama dengan PT Suzuki Indomobil Sales Jakarta menggelar kegiatan Clean Up The World 2025 yang berlokasi di Pantai Pasir Panjang, Desa Selat Nasik, Kecamatan Selat Nasik, pada hari ini Minggu, 13vJuli 2025.
Acara ini resmi dibuka oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung, Bapak Firdaus Zamri.S.Pi, dan turut dihadiri oleh Camat Selat Nasik serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Firdaus menekankan pentingnya membangun kesadaran lingkungan sejak dini. “Kami ingin generasi muda belajar mencintai lingkungan mulai sekarang. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi sampah plastik yang sulit terurai,” pesannya kepada para peserta.
Kegiatan ini melibatkan 100 pelajar dari lima sekolah yang berada di Kecamatan Selat Nasik. Mereka terdiri dari:
20 siswa SMP Negeri 1 Selat Nasik
20 siswa SD Negeri 1 Selat Nasik
20 siswa SD Negeri 2 Selat Nasik
20 siswa SD Negeri 3 Selat Nasik
20 siswa SD Negeri 4 Selat Nasik
Sebelum aksi bersih pantai dimulai, kegiatan diawali dengan pelepasan tukik (anak penyu) ke laut oleh Kepala Dinas Perikanan, para siswa, serta Camat Selat Nasik. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen bersama untuk menjaga kelestarian ekosistem laut.
Selain membersihkan pantai dari sampah plastik dan limbah lainnya, para siswa juga mendapatkan edukasi lingkungan mengenai bahaya sampah plastik bagi laut dan biota di dalamnya.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan, terutama wilayah pesisir yang rentan terhadap pencemaran.
Service Campaign 2025,
Pelatihan servis mesin tempel dari Suzuki sebuah kegiatan bermanfaat lainnya juga digelar di Kampung Nelayan Maju, Desa Suak Gual, Kecamatan Selat Nasik. Bersamaan dengan PT Suzuki Indonesia menyelenggarakan Service Campaign dan pelatihan perawatan mesin tempel bagi para nelayan, dalam rangka memperingati 60 tahun kiprah Suzuki (1965–2025).
Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta dari berbagai Kelompok Usaha Bersama (KUB), dengan total 19 unit mesin tempel yang diservis. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung firdaus zamri S.Pi yang memberikan dukungan penuh atas inisiatif ini.
“Pelatihan ini bertujuan agar para nelayan dapat mandiri dalam merawat dan memperbaiki mesin tempel mereka. Ini penting untuk efisiensi operasional dan menjaga keselamatan saat melaut,” ujar salah satu perwakilan Suzuki.
Para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga langsung melakukan praktik servis mesin seperti membongkar mesin, mengganti oli, hingga mengganti busi. Mereka tampak antusias, bahkan beberapa peserta berhasil menyervis mesinnya sendiri di bawah bimbingan teknisi Suzuki.
Tingkatkan Kemandirian dan Produktivitas Nelayan
Pelatihan ini menjadi bagian dari program peningkatan kapasitas nelayan di daerah pesisir. Harapannya, para peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan ini secara mandiri dan berbagi kepada rekan-rekan sesama nelayan di komunitas masing-masing.
“Dengan kemampuan teknis ini, jika suatu saat mesin mengalami kerusakan, para nelayan sudah punya bekal untuk memperbaikinya sendiri. Biaya servis bisa ditekan, dan produktivitas pun meningkat,” ujar salah satu peserta dari KUB wilayah Selat Nasik.
Kegiatan ini sejalan dengan misi untuk membentuk nelayan yang mandiri, terampil, dan siap menghadapi tantangan di laut dengan peralatan yang selalu prima.

Sinergi Lingkungan dan Pemberdayaan Ekonomi
Pelatihan ini memperkuat sinergi antara pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Melalui kegiatan Clean Up The World dan Service Campaign, para nelayan diajak menjaga laut tetap bersih sekaligus memastikan alat kerja mereka dalam kondisi optimal.
Dengan keberlanjutan program seperti ini, masa depan nelayan pesisir di Belitung diharapkan akan semakin cerah, seiring meningkatnya kemampuan dan kesadaran mereka terhadap pentingnya perawatan mesin serta pelestarian lingkungan.
Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dari gerakan berkelanjutan dalam menjaga kebersihan dan ekosistem pantai di Belitung.*












