Begini Pesan dan Harapan Wabup Belitung dan Lembaga Adat Melayu Belitung Terkait Selamatan Laut Muang Jong DI Tanjung Tinggi

SIJUK: Selain Pemerintahan Desa (Pemdes) Keciput, pada hari yang sama, Senin (10/10/2022) kemarin, Pemdes Tanjung Tinggi juga menggelar Ritual Adat Selamatan Laut Muang Jong, yang dilaksanakan di Pantai Teluk Limau, Desa Tanjung Tinggi Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.

Acara kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie S.Sn MSi, Anggota DPRD Belitung Suherman, Ketua LAMBEL ( Lembaga Adat Melayu Belitung) Drs. H. Abdul Hadi Adjin, Sekretaris LAMBEL Ismail Mihad, Camat Sijuk atau yang mewakili,  Kades Tanjung Tinggi, BPD Tanjung Tinggi, Ketua LAM desa Tanjung Tinggi, tokoh agama, tokoh masyarakat, Relawan/personel LAMBEL Marsidi dan Sarwaka dan undangam lainnya.

Acara yang dilaksanakan oleh masyarakat nelayan Desa Tanjung Tinggi, yang bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur atas keselamatan dan ucapan rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan rejeki yang diperoleh dari hasil laut ini, berlangsung pukul 08.30 WIB hingga selesai.

IMG_20221013_083929

Sementara itu dalam sambutannya, Wabup (Wakil Bupati Belitung) Isyak Meirobie S.Sn, MSi, mengungkapkan bahwa kearifan lokal seperti Ritual Adat Buang Jong harus didaftarkan secara hukum dan administrasi, sebagai warisan kepada anak cucu kedepannya nanti.

Isyak menambahkan bahwa perkembangan dunia saat ini sangat cepat maka masyarakat Belitung juga harus bersiap, setelah Belitung naik kelas, berhasil menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan G20 dan sebagai UNESCO Global Geopark.

“Percayalah dengan pelaksanaan G20 di Belitung akan membawa kebaikan dan dikenal dunia Internasional dan pada Bulan Desember nanti Belitung juga dipercaya sebagai tuan rumah pertemuan Maritim sedunia”, ungkap Isyak.

Sementara itu, Ketua LAMBEL Drs. H. Abdul Hadi Adjin ungkapkan bahwa untuk kesekian kalinya mengajak kepada masyarakat Desa Tanjung Tinggi khususnya dan Belitong umumnya untuk terus menjaga dan melestarikan adat budaya belitong sebagai kearifal lokal Belitong khususnya adat dan budaya yang tidak bertentangan dengan hukum agama Islam karena
Lembaga adat Melayu Belitung kata Hadi, tetap berpegang kepada Adat bersendikan syarak (Syar’i at islam) Syarak bersendikan Kitabullah disamping kita menjaga adat dan budaya kita masyarakat Belitong harus menjaga dan Melestarikan Lingkungan Alam Belitong baik di darat. Sungai-sungai Pesisir Pantai dan juga Menjaga dan melestarikan Laut dan Habitatnya

“Karena kedua faktor tersebut ternyata sangat sejalan dan dibenarkan dan didukung oleh masyarakat dunia sekarang ini yaitu dengan Program Pembangunan yang berkelanjutan. Program Laut Biru serta Program Bumi Hijau dan Lestari,”katanya.

Karena itulah melalui Acara Adat Selamatan Laut lanjut Hadi, disamping kita Bersyukur, berdo’a mari juga kita mantapkan Komitmen Bersama untuk melaksanakan kedua Program Stragis dan penting tersebut diatas.*
.