Belitong Menuju Pulau Bebas Karbon! Wagub Hellyana Gaet Bakamla Wujudkan Free Carbon Island

Inisiatif Free Carbon Island bukan sekadar proyek lingkungan, tapi juga peluang global positioning bagi Belitung sebagai pusat ekonomi hijau dan destinasi ekowisata berkelanjutan

JAKARTA:  — Pulau Belitong tengah bersiap menorehkan sejarah baru sebagai “Free Carbon Island”, kawasan bebas karbon pertama di Indonesia yang berdaya saing global.

Untuk mempercepat terwujudnya visi ambisius ini, Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hellyana, melakukan kunjungan strategis ke Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, memperkuat sinergi antar-lembaga dalam mendukung transisi energi hijau dan ekonomi karbon di wilayah pesisir, baru-baru ini.

“Sinergi ini adalah tindak lanjut dari kunjungan Bakamla sebelumnya. Kita sepakat bahwa kolaborasi multipihak sangat penting untuk mewujudkan masa depan rendah emisi di Babel,” ujar Hellyana dalam pertemuan tersebut.

Belitung: Jejak Indonesia Menuju Masa Depan Hijau

Dukungan kuat datang dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kemenko Marves, menjadikan Belitung sebagai calon proyek percontohan nasional untuk kawasan netral karbon — serupa dengan Jeju Island di Korea Selatan yang menargetkan nol emisi karbon pada 2030.

Pulau Belitung dinilai ideal karena memiliki populasi yang relatif kecil, tingkat emisi rendah, dan kekayaan alam seperti mangrove dan rumput laut yang berperan besar dalam menyerap karbon. Namun, tantangan juga hadir: terdapat lebih dari 1.400 lubang bekas tambang timah dan lahan kritis yang perlu segera direklamasi.

“Ini bukan sekadar restorasi lingkungan, ini adalah langkah ekonomi hijau yang bisa jadi sumber pembiayaan baru melalui skema karbon,” tegas Hellyana.

Reklamasi, Penghijauan, dan Ekonomi Karbon

Pemprov Babel tengah mendorong kerja sama lintas sektor: dari PT Timah, Dinas Kehutanan, hingga komunitas lokal untuk aktif dalam upaya reklamasi, penanaman pohon, dan restorasi mangrove. Inisiatif ini diyakini akan menjadi lokomotif pembangunan berkelanjutan di wilayah kepulauan.

Hellyana juga menekankan bahwa transformasi ini tak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Dibutuhkan aksi nyata dari semua pemangku kepentingan: pemerintah, swasta, dan masyarakat.

“Jangan tunggu regulasi selesai dulu. Gerakan masyarakat harus dimulai sekarang. Kami sudah mulai di Parit 6 bersama komunitas mangrove dan pengelolaan sampah,” ujarnya penuh semangat.

Free Carbon Island: Dari Belitung untuk Dunia

Inisiatif Free Carbon Island bukan sekadar proyek lingkungan, tapi juga peluang global positioning bagi Belitung sebagai pusat ekonomi hijau dan destinasi ekowisata berkelanjutan. Dengan langkah-langkah konkret, sinergi strategis, dan dukungan berbagai pihak, Babel siap menunjukkan bahwa Indonesia mampu memimpin transisi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.*

News Feed