Cultivia Hadir di Belitung! Olah Industri Produk Kecantikan dan kesehatan Pertama, Usung Bahan Tradisional Lokal

SIJUK: Kabar membanggakan datang di kawasan Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung. Hari ini, Sabtu 10 Mei 2025, Cultivia merupakan sebuah industri kosmetik kecantikan dan kesehatan pertama di Belitung yang mengangkat kearifan lokal melalui bahan-bahan tradisional — resmi memperkenalkan sekaligus mengolah produk kecantikan dan kesehatan yang berbasis kekayaan alam Pulau Belitung.

Dalam perkenalan tersebut hadir Kepala UPT PLUT KUKM pada Dinas KUMPTK Belitung Fita Elyana, Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia Agus Pahlevi, Founder Cultivia Yosefin Rosalia Wijaya, Ketua Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Kabupaten Belitung Muhamad Al Amin Saifudin

Founder Cultivia, Yosefin Rosalia Wijaya menjelaskan bahwa produk-produk kosmetik yang diproduksi mengandung bahan-bahan alami khas Belitung, seperti rempah-rempah dan ekstrak tumbuhan lokal. “Kami ingin memperkenalkan bahwa alam Belitung menyimpan potensi luar biasa untuk dunia kecantikan maupun kesehatan,” ujarnya penuh semangat.

Lebih dari sekadar itu, Cultivia membawa misi melestarikan tradisi leluhur melalui pendekatan modern dan ilmiah.
” Ini baru pengenalan produknya serta persiapan lainnya, nantinya akan kita launching dengan mengundang para pemangku kebijakan daerah maupun Badan POM pusat,” katanya.

Pendamping teknis Industri Kosmetik Kecantikan dan Kesehatan Cultivia, Muhamad Al Amin Saifudin menegaskan bahwa produksi telah memenuhi standar nasional. “Cultivia sudah mengantongi sertifikat Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik dari BPOM pusat. Selain itu, notifikasi pendaftaran produk juga sudah diverifikasi,” jelasnya.

Ajak Pengunjung Telusuri Proses Produksi Minyak Atsiri dari Kebun hingga Produk Jadi

Tim laboratorium dari Cultivia yang dipimpin Riska Kurnelia Ananda mengajak pengunjung menyelami langsung proses produksinya mulai dari kebun hingga menjadi produk siap edar.

Kegiatan ini diawali dari kunjungan ke kebun percontohan milik Cultivia yang ditanami berbagai jenis tanaman penghasil minyak atsiri. Para peserta diajak meninjau langsung proses pemanenan tanaman yang telah siap olah, lalu beralih ke tahap penyulingan yang menghasilkan essential oil atau minyak murni berkualitas tinggi.

Tak hanya berhenti di situ, peserta juga diperkenalkan pada proses produksi lanjutan di laboratorium, di mana minyak ini diolah menjadi berbagai produk seperti body wash, parfum, body oil, dan menstrucare oil.

“Tujuan kami adalah memberikan pengalaman menyeluruh kepada pengunjung tentang bagaimana bahan alami dapat diolah secara ilmiah dan higienis menjadi produk yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan,” ujar Riska.

Setelah melalui tahap produksi, produk-produk ini kemudian didistribusikan ke Cultivia Store dan disalurkan ke berbagai mitra usaha Cultivia di seluruh Indonesia.

Influencer Cultivia, Gisella Marshanda, merasa bersyukur bisa terlibat langsung mulai dari meninjau kebun tanaman penghasil minyak atsiri, menyaksikan proses pemanenan, penyulingan, hingga tahap akhir di laboratorium.

“Saya sangat berterima kasih telah diajak langsung ke lapangan. Ini pengalaman luar biasa dan membuka wawasan saya maupun masyarakat Belitung tentang bagaimana sebuah produk alami seperti minyak atsiri diproses dengan teliti dan profesional,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPT PLUT KUKM pada Dinas KUMPTK Belitung, Fita Elyana turut memberikan apresiasi terhadap kehadiran Cultivia di daerah tersebut. Menurutnya, langkah Cultivia bisa menjadi inspirasi nyata bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta industri kecil dan menengah di Belitung.

“Kami menyambut baik hadirnya Cultivia yang tidak hanya berkontribusi dalam inovasi produk berbasis alam, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Selamat untuk Cultivia, semoga terus menjadi penggerak industri kreatif dan herbal Indonesia,” ujar Fita.

Dengan menggabungkan teknologi modern dan kekayaan alam lokal, Cultivia diharapkan menjadi pelopor industri kosmetik tradisional kecantikan dan kesehatan di tingkat nasional bahkan internasional, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Belitung.*