Dialog Publik “Hari Bumi/11 Tahun Walhi Babel”, Ini Masukkan Buat Belitung

BADAU: Dialog publik dan berbuka puasa bersama dalam acara hari bumi 2022 dan 11 tahun Walhi Kepulauan Bangka Belitung, yang bertempat di Argo Wisata Aik Nibong Kelekak Datuk Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, pada Senin 25 april 2022.

Acara kegiatan ini dibuka Pelaksana Tugas Kades Badau Ja Niwati S. iP yang bertema “Repleksi Pelestarian Ekologis di Kepulauan Bangka belitung” yang dihadiri staf Camat Badau, para Kadus. Ketua Rt se-desa Badau, Calon Kades Badau, Tokoh Agama, Tomas Kik Dukun Kelekak Datuk, Komunitas Penggiat WALHI se Pulau Belitong serta Polsek Badau

Adapun narasumber pada dialog ini menghadirkan Direktur WALHI Babel Kecil A. Mundian, Direktur Eksekutif WALHI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Koordinator Persampahan Suyatno,  Belitung, Ketua LAMBEL Drs. H. Abdul Hadi Adjin.

Pelaksana Tugas Kades Badau Janiwati S. IP menyampaikan terimakasih kepada bapak dan Ibu yang telah menghadiri acara berbuka bersama sekaligus berdiskusi memperingati hari Bumi Internasional Tahun 2022 yang diinisiasi oleh Direktur WALHI Provinsi Kepulauan Bangka belitung

Diacara dialog pertemuan tersebut Nara sumber Suyatno mengatakan tentang Stategi Pentingnya Penanganan Sampah di Kabupaten Belitung.

Menurut Suyatno, pengalaman pengelolaan sampah sudah mulai dirintis tahun 2008 sampai sekarang.

IMG_20220426_234232

“Pada waktu itu banyak masyarakat yang memandang sebelah mata dan ada juga yang mengatakan Bung Yatno dianggap orang gila tetapi dengan tekad dan semangatnya bahwa penanangan sampah yg saya lakukan ini sangat menguntungkan. Sebagai contoh saya sekarang ini sudah dapat membeli 2 buah mobil baru dari hasil sampah ini,” katanya.

Sedangkan Direktur WALHI Kecil A. Mundian sebut bahwa terpilihnya Badau sebagai tuan rumah acara ini karena di Badau telah banyak berbuat dan peduli menjaga dan melestarikan lingkungan alam sebagai daerah wisata lingkungan ini harus dijaga dan dilestarikan.

Karena itu, kata Kecil, WALHI memberikan apresiasi kepada Lambel (Lembaga Adat Melayu Belitung) yang telah berbuat terbaik untuk melestarikan adat budaya serta kearifan lokal serta menjaga /melestarikan lingkungan alam Belitong.

“Karena itu WALHI mengajak LAMBEL untk Berkolaborasi menjaga dan melestarikan lingkungan alam Belitung ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua Lambel Belitung Drs. H. Abdul Hadi Adjin yang didampingi pengurus LAMBEL Ahmad Hamzah dan Karseno menyampaikan terimakasih atas undangan dari pemdes Badau dan WALHI

“Menurut hemat kami, materi yang kita Diskusikan ini sejalan dengan Visi,” katanya.

Adapun misi dan Program LAMBEL kata Hadi, pertama adalah menjaga dan melestarikan adat budaya serta kearifal lokal masyarakat Belitung. Kedua adalah Menjaga dan melestarikan Alam Lingkungan Hidup Belitung. Ketiga, membangun sinerginitas Lambel dengan komunitas penggiat Lingkungan khususnya WALHI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

“Kenapa sinergi ini perlu kita bangun bersama, pertama karena masalah lingkungan dan melestarikan alam ini suatu pekerjaan yang sulit dan banyak tantangan,” katanya. Alasan yang kedua Bangka Belitung ini sebagai Daerah Tambang. Pasti yang namanya kegiatan Tambang ini pasti merusak Lingkungan Itu pasti terjadi disilah perlu diatur dan di tata kegiatan Tambang ini benar-benar sesuai adat kearifan lokal serta Undang-Undang yang berlaku dan Pengawasan yang tegas dan tepat,” ungkapnya.

Sebab itu, Kabupaten Belitong sebagai salah satu Distinasi tujuan Wisata Nasional dan Internasional serta telah menjadi UNESCO Global Geopark tentunya lanjut Hadi, alam lingkungan harus kita jaga kita rawat dengan benar disamping adat budaya dan kearifan lokal masyarakatnya.

“Jika alam lingkungan kita rusak maka akan sangat membahayakan dan memiskinkan masyarakat Belitung akan datang. Karena apa, salah satu potensi modal dasar kehidupan kita adalah sangat tergantung kepada Sumber Alam lingkungan hidup. Karena itulah kita perlu memberikan dan meningkatkan KESADARAN tentang pentingnya melestarikan lingkungan ini,” ungkapnya.*