TANJUNGPANDAN: Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar acara Lokakarya Kosakata Bahasa Melayu Belitung di Hotel BW Inn, Tanjungpandan, pada Jumat 21 Juni 2024.
Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya memverifikasi dan memperkaya kosakata serta istilah budaya dalam bahasa Melayu Belitung.
Kegiatan yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Lembaga Adat Melayu Belitung, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung,Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Dewan Kesenian Belitung, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung, Duta Bahasa Kepulauan Bangka Belitung, SMA Negeri 2 Tanjungpandan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Belitung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, LAM Belitung Timur, Komunitas Tebat Rasau, Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belitung Timur serta komunitas budaya setempat, bertujuan untuk menyempurnakan hasil inventarisasi kosakata yang telah dilakukan sebelumnya oleh tim redaksi pemutakhiran KBBI Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam sambutannya, Muhammad Irsan, S.S., M.Hum, Kepala Kantor Bahasa Bangka Belitung, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam revitalisasi bahasa daerah, menjaga vitalitas bahasa, dan pengembangan linguistik korpus.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, termasuk Lembaga Adat Melayu Belitung dan Beltim, yang memberikan kontribusi berharga dalam peningkatan khasanah kosakata Melayu Belitung.
Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung, Achmad Hamzah, turut menyambut baik acara ini karena diharapkan dapat memperkaya dan mempertahankan kosa kata Melayu yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya lokal.
Acara ini melibatkan berbagai kegiatan, termasuk penyampaian hasil inventarisasi, persiapan diskusi oleh tim redaksi pemutakhiran KBBI, serta diskusi mendalam untuk mengevaluasi dan menyempurnakan penggunaan kosakata dalam konteks budaya setempat. Diskusi-diskusi tersebut diharapkan mampu memberikan umpan balik yang konstruktif untuk pengembangan lebih lanjut.
Lokakarya Kosakata Bahasa Melayu Belitung ini tidak hanya menjadi ajang pengkajian linguistik, tetapi juga momentum kolaboratif antara berbagai komunitas dan lembaga untuk menjaga keberlanjutan bahasa dan budaya lokal.*