Dorong Gelar Pahlawan Nasional, Menko Kumham Terima Silaturahmi Kepala Disjarah TNI AD dan Penulis Buku H.AS Hanandjoeddin

silaturahmi yang dilakukan dengan Pak Yusril Ihza Mahendra dalam kapasitas beliau sebagai tokoh masyarakat Belitong yang diharapkan bisa mendorong kembali usulan penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Bapak Letkol Pas Purn. H.AS Hanandjoeddin.

JAKARTA – Dalam upaya mendorong penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi tokoh pejuang kemerdekaan RI asal Pulau Belitung, Letkol Pas Purn.H.AS Hanandjoeddin, Menteri Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Prof Dr Yusril Ihza Mahendra menerima silaturahmi Kepala Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Arif Cahyono, SE. dan Haril M Andersen, penulis buku biografi H.AS Hanandjoeddin, Rabu (20/11). Pertemuan berlangsung dalam suasana kekeluargaan di Gedung Sentra Mulia Jakarta selama sekitar 45 menit.

Dalam silaturahmi tersebut, Brigjen TNI Arif Cahyono melaporkan dimulainya riset pendalaman data terkait perjuangan H.AS Hanandjoeddin selama Perang Kemerdekaan I dan II, 1945-1949.

“Setelah kami pelajari, Bapak Letkol Pas Purn. H.AS Hanandjoeddin sebelum berkiprah di TNI Angkatan Udara memulai karier militernya sebagai perwira Angkatan Darat di Divisi VIII Jawa Timur pada 1945-1946. Beliau terlibat aktif dalam berbagai pertempuran baik sewaktu memimpin sektor pertempuran di Malang Timur pada Agresi Militer Belanda I (1947) dan sewaktu menjabat Komandan Onder Distrik Militer (ODM) di Tulungagung dan Trenggalek selama Agresi Militer Belanda II (1948-1949). Pada masa Pemerintahan Darurat RI, beliau bahkan dipercaya sebagai Komandan Wehrkreise VIII Jawa Timur (1949-1950). Nah ini yang membuat kami merasa pendalaman data data ini perlu dilakukan untuk memperkuat literasi kesejarahan beliau” jelas Brigjen Arif.

Data ini, lanjutnya, saat ini sedang didalami oleh Haril M Andersen bersama tim sejarahwan militer dari Dinas Sejarah TNI AD. Penelitian dilakukan guna melengkapi riwayat perjuangan tokoh kelahiran Belitung tersebut.

Menko Kumham menyambut baik upaya ini. Dalam pertemuan tersebut, Brigjen Arif juga menegaskan pentingnya peran Yusril Ihza Mahendra, sebagai tokoh masyarakat Belitung, untuk turut mendorong pengusulan penganugerahan gelar pahlawan nasional.

“Kami berharap, dengan dukungan berbagai pihak, upaya ini dapat membuahkan hasil, sehingga Bapak Letkol Pas Purn.H.AS Hanandjoeddin mendapatkan pengakuan gelar pahlawan nasional atas jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia,” pungkas Brigjen Arif.

Langkah ini menjadi salah satu upaya konkret untuk mengenang dan menghargai kontribusi tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan RI dari daerah yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah perjuangan bangsa.

 

Siap Memperjuangkan

Menurut Haril M Andersen, silaturahmi yang dilakukan dengan Pak Yusril Ihza Mahendra dalam kapasitas beliau sebagai tokoh masyarakat Belitong yang diharapkan bisa mendorong kembali usulan penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Bapak Letkol Pas Purn. H.AS Hanandjoeddin.
” Alhamdulillah beliau sangat merespon dan siap memperjuangkannya di pusat, ” kata Haril.*