MANGGAR: Seminar nasional buku HAS Hanandjoedin,
“Memenuhi panggilan rakyat, kiprah dan kenangan sosok Bupati HAS Hanandjoeddin”, dengan tag Belitong Memanggil dilaksanakan
pada Kamis 17 Februari 2022, yang bertempat di Gedung Auditorium, Zahari M.Z, Manggar, Kabupaten Belitung Timur,
Acara kegiatan seminar ini dibuka Bupati Beltim Drs. Burhanuddin, dengan menghadirkan beberapa narasumber yang terkemuka di tanah air guna mengisi acara Seminar nasional tersebut.
Adapun pemberi pemateri dari Direktur Kepahlawanan Keperintisan kesetiakawanan dan Restorasi sosial pada
kementerian Sosial (Mensos) RI Dra Muharjani, MP, Pakar Hukum Tata Negara Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Bambang Purwanto, M. A., Pakar sejarah militer Universitas Negeri Malang Dr. Ari Sapto, M.Hum, Kepala Subdisjarah TNI Angkatan Udara Kolonel Sus. Dra Maylina Saragih, Sejarahwan dan budayawan Bangka Belitung Drs. Ahmad Elvian.
Acara kegiatan ini dihadiri Bupati Beltim Drs. Burhanudin, Bupati Belitung H. Sahani Saleh S.Sos, Sekda Belitung MZ Hendra Caya MSi, Forkompinda Belitung dan Beltim, Para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait baik Belitung dan Beltim, dan pengurus PGRI Belitung dan Beltim, presidium pembentukan provinsi Babel koordinator Belitung A. Rani Rasyid alias Agok dan pengurus lainnya dan para peserta seminar.
Dalam sambutannya, Bupati Beltim Drs. Burhanuddin, sampaikan bahwa gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Johan tidak bisa hadir di acara seminar ini dan menyampaikan mohon maaf dan kepada dirinya untuk membuka acara seminar nasional ini.
Burhanuddin yang biasa disapa Aan juga sampaikan aspresiasi ini kepada panitia seminar yang telah menggagas acara ini.
“Kita berharap, agar hasil dari seminar ini nantinya ada kesiapan data akedemis yang benar-benar lengkap sebagai bahan untuk pengusulan yang nantinya disampaikan kepada TP2GP (Tim Peniliti dan pengkaji Gelar pusat) sebagai syarat untuk menjadi pahlawan nasional,” katanya.
Sementara itu, Bupati Belitung H. Sahani Saleh S.Sos sampaikan bahwa pada dasarnya mendukung secara penuh agar pak long hanandjoeddin menjadi pahlawan nasional.
“Baik dari saya maupun pak Burhan tetap komitmen untuk sama-sama mendorong Pak long Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional,” katanya.
Menurutnya, bentuk keseriusanya jauh sebelumnya untuk pengusulan HAS Hanandjoeddin jadi pahlawan. Dan baik dirinya maupun pak burhanudin merindukan akan sosok HAS Hanandjoeddin sebagai tokoh pejuang kemerdekaan.
“Seperti Bandara awalnya bernama Buluh Tumbang , dan diganti nama dengan HAS Hanandjoeddin. Ini sudah kita perbuat untuk beliau (pak long Hanandjoeddin) yang ketika itu waktu saya ketua KNPI, dan wakil ketua knpi pak Burhanuddin (Bupati Beltim) kita perjuangkan sama sama dengan rekan rekan KNPI. Dan dari pemerintah pusat akhirnya ditetapkan nama Bandara menjadi HAS Hanandjoeddin,” katanya.
Sebab itu, saat ini pulau Belitong tengah berusaha mendorong agar sosok HAS Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional. Kami berdua (saya dan Burhanudin) mohon doa restu agar seluruh masyarakat pulau Belitung untuk saling bahu membahu dalam wadah kebersamaan untuk mendukung pengusulan HAS Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional.*