TANJUNGPANDAN: TRAWANGNEWS.COM Mendekati Pemilu 2024, Federasi Serikat Pekerja Perkebunan dan Pertambangan (FSPPP) KSPSI (Konfederasi SerikatvPekerja Seluruh Indonesia) Kabupaten Belitung dengan tegas menyatakan dukungannya untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
Keputusan ini tidak hanya dipertegas oleh amanat Mukernas dan Mukerda Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI), tetapi juga didorong oleh fakta integritas pasangan AMIN terhadap nelayan, buruh, petani, dan masyarakat pada umumnya.
Ketua PC FSPPP KSPSI Kabupaten Belitung, Azwar Effendi, yang juga Wakil Ketua FSPPP-KSPSI Provinsi Bangka Belitung, menjelaskan bahwa sikap ini merupakan bentuk kesetiaan terhadap keputusan Mukernas dan Mukerda yang telah diamanatkan oleh KSPSI.
Dalam konferensi pers pada Selasa, 16 Januari 2024, Azwar Effendi menyampaikan keyakinan bahwa pasangan AMIN adalah pilihan sesuai arah dan kebijakan yang diinginkan oleh konfederasi.
“Kami yakin pasangan AMIN adalah pilihan yang sesuai dengan arah dan kebijakan yang diinginkan oleh konfederasi,” ujar Azwar Effendi.
Selain itu, Azwar menegaskan bahwa dukungan ini tidak semata-mata berdasarkan keputusan organisasi, melainkan juga atas dasar fakta integritas pasangan AMIN terhadap para pekerja dan masyarakat umum.
Dengan dukungan ini, FSPPP KSPSI Kabupaten Belitung berharap dapat menjadi pendorong positif untuk mencapai tujuan bersama dalam pemilu yang akan datang.
“Dengan dukungan ini, kami berharap rekan-rekan anggota tidak hanya memberikan suara, tetapi juga aktif berpartisipasi sesuai dengan arahan yang disampaikan dalam Mukernas dan Mukerda. Jangan golput, tetapi berikan hak suara dengan penuh kesadaran,” tambahnya.
Pada akhirnya, FSPPP KSPSI Kabupaten Belitung menyampaikan pesan kesatuan dan dukungan untuk memastikan keberlanjutan arah dan kebijakan yang diharapkan oleh konfederasi dan masyarakat pekerja pada umumnya.
KENAPA HARUS PASANGAN AMIN
Alasan pemilihan pasangan AMIN dijelaskan dengan konteks masa lalu yang dinilai kurang bersahabat terhadap pekerja.
“Pada periode sebelumnya, pekerja merasa kurang bersahabat, terutama dengan disahkannya UU Omnibus Law yang dirasa merugikan pekerja, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan,” papar Azwar.
Menurutnya, Anies Baswedan merupakan pemimpin yang cerdas dan pro terhadap pekerja, terbukti dengan keberaniannya menaikkan upah pekerja meskipun berhadapan dengan maklumat pemerintah pusat yang melarang.
Azwar juga mencatat bahwa partai pendukung Anies menolak disahkannya UU Omnibus Law, sehingga menjadi alasan kuat bagi pekerja mendukung pencalonannya.*