JAKARTA: Tokoh
Masyarakat Bangka Belitung Safari ANS Sebut ditetapkan Geopark Belitong oleh UNESCO Global Geopark semestinya sudah ditetapkan tahun yang lalu.
“Mestinya bukan sekarang, tapi tahun lalu sebetulnya Geopark Belitung ditetapkan unesco,” katanya ketika dimintai komentarnya, terkait Geopark Belitong ditetapkan UNESCO Global Geopark, pada 15 April 2021 Sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO yang diselenggarakan secara virtual dan dipimpin dari Paris, tanggal 15 April 2021 lalu.
Mesti demikian, Tokoh Presidium Pembentukan provinsi Bangka Belitung ini ucapkan selamat atas ditetapkannya Geopark Belitung dari Unesco.
“Kita mengapresiasi atas penetapan tersebut,” ungkap Mantan Presenter pengisi berbagai acara di siaran TV Swasta di tanah air.
Menurutnya, secara berterus terang berat mengatakan bahwa kekayaan alam ini semata berkah dari Allah saja. “Geopark Belitung belum ditangani secara profesional dan integratif dengan program turis asing.Padahal minat turis asing untuk berkunjung ke lokasi-lokasi geopark di Belitong sangat tinggi,” katanya.
Selama ini katanya, turis asing yang mengunjungi geopark Belitong lebih banyak untuk studi. Lebih kepada ladang riset berbagai perguruan tinggi. “Itu baik sebenarnya, tetapi kalau kemudian hasil riset tidak diimplementasikan di Belitong, maka studi-studi itu menjadi mubazir,” katanya.
Sekarang ini, lanjut Safari, geopark Belitong harus terintegrasi dengan program wisata di Belitong.
Ia harus menjadi bagian distinasi dalam bundelan paket wisata baik asing maupun domestik dengan tetap memilihara habitat alamiayah yang terukur.
“Jika ini bisa dilakukan dengan benar dan baik, maka geopark Belitong akan menjadi sumber pendapatan masyarakat dan daerah. Sehingga ditetapkannya Geopark Belitong sebagai geopark dunia akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah. Rangsangan ini diperlukan di tengah ambruknya hampir semua ekonomi di Belitong,” katanya.
Untuk mewujudkan itu kata Safari memang gampang, Sebabnya lanjut Safari, semua stakeholder harus duduk bareng merumuskan langkah-langkah secara pasti bagaimana memanfaatkan Geopark Belitong sebagai ladang baru sumber devisa tanpa merusak habitat yang menjadi ciri khas Belitong. Jika tidak dilakukan dengan cara begitu, nasibnya akan sama dengan ditetapkannya Bandara HAS Hanandjoeddin sebagai bandara internasional. Statusnya sangat keren, tetapi tidak memberikan dampak positif bagi pertumbuhan pariwisata di Belitung.
“Seharusnya ditetapkannya Geopark Belitong sebagai Geopark Dunia, maka status bandara internasional sudah cukup memberikan kekuatan pertumbuhan. Tetapi semua itu perlu sinergi antar para pihak. Apabila semuanya hanya dibiarkan sebagai hadiah dari Tuhan, maka momentum ini tidak akan memberikan efek apa-apa. Saya berharap semua stakeholder di Belitong khususnya dan Babel umumnya, bersinergi dari sekarang. Jangan biarkan Belitong berkembang secara autopilot. Karena Tuhan telah memberikan berkah yang banyak kepada Belitong. Alam dan pantai nan indah lagi mempesona dengan kedamaian alam Geopark Belitong. Salam,” ungkapnya.
Seperti diketahui,
Geopark Belitong ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO yang diselenggarakan secara virtual dan dipimpin dari Paris, tanggal 15 April 2021 lalu.
Pada sidang itu, bersama geopark Belitong, terdapat 7 nominasi lain yang direkomendasikan oleh UNESCO Global Geopark Council (UGGC) untuk diinskripsi sebagai UNESCO Global Geopark baru.
Sidang UGGC sendiri berlangsung tanggal 8-9 Desember 2020 lalu. Pandemi COVID-19 menyebabkan UNESCO Global Geopark Council tidak bisa mengevaluasi seluruh aplikasi geopark yang sudah diajukan. Geopark Belitong, yang terletak di provinsi Babel menjadi salah satu prioritas dalam pembahasan dan berhasil mendapatkan rekomendasi positif untuk dimasukan ke dalam daftar UNESCO Global Geopark.
UNESCO memandang keberagaman geologis di Pulau Belitung dan kepulauan di sekitarnya mulai lanskap, bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi bumi di Belitung.
Geopark Belitong juga dinilai unik lantaran adanya keterkaitan kuat antara aspek geologis, biologis, dan budaya. Lanskap geologi Pulau Belitung yang unik, menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna yang di antaranya hanya ditemukan di pulau Belitung, seperti ikan Hampala dan ikan Toman. Keanekaragaman hayati tersebut digunakan oleh masyarakat Belitung di antaranya dengan pemanfaatan tanaman herbal.
Untuk diketahui, Geopark Belitong, merupakan geopark nasional Indonesia ke-6 yang masuk ke dalam daftar UNESCO Global Geopark. Sebelumnya, Indonesia telah berhasil mendaftarkan Kaldera Toba, Batur, Ciletuh, Gunung Sewu dan Rinjani. Indonesia juga memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang masuk dalam daftar UNESCO, antara lain 9 situs warisan budaya dan alam serta 18 cagar biosfer.*