TANJUNGPANDAN: Rumah panggung bercat merah rukam, terletak di lokasi seputaran jalan A. Yani Tanjungpandan, Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
Saban ada waktu senggang, lelaki paruh baya itu, begitu nama lengkapnya Ivan Nusantara meniup Sfhunix (saxophon yang unik) tatkala wisatawan asing maupun lokal menghampirinya rumah panggung yang biasa disebut urang Belitong dengan sebutan rumah adat.

“Saya memang ada sesekali mampir ke rumah adat. Itu pun kalau lagi ada tamu,” ujar Lelaki kelahiran Tanjungpandan ini yang kerap disapa bung Ivan ketika dikonfirmasi trawangnews.com, baru-baru ini.
Bukan hanya rumah adat, tapi pada berbagai acara acara hiburan, Ivan pun kerap diundang untuk mengisi hiburan selingan musik disamping hiburan lainnya.
Dalam bermain alat musik terbuat dari botol minuman plastik buatannya, tentu Ivan tak menetapkan berapa tarip untuk sekali manggung. Kerelaan para pengunjung wisatawan ia terima. Dan lain halnya bila diminta, kata Ivan, tarif itu pun disesuaikan dengan komitmen. “Kalau aku ndak matok harga berape kalau manggung Kecuali orang yang minta untuk main alat musiknya,” ungkap Lelaki kelahiran tanggal 20 Mei 1969.
Inspiratif Menyusuri Pantai
Bermain dengan Sfhunix (Saxophone dengan buatan botol minuman plastik) ini sudah dilakoni sejak tahun 2008. Kisah inspiratif membuat Sfhunix ini penuh liku dan tantangan. Inspirasi itu ada, setelah Ivan mencari tuis ( kerang) di laut dengan menyusuri pantai dari pantai lalang sampai ke pantai Mudong, Di Belitung Timur dengan berjalan kaki.

Sampai mau masuk ke kawasan Pantai Mudong, air sudah pasang. Hasrat ingin menyelusuri pantai terhalang akhirnya kembali lagi dengan berjalan kaki balik menyusuri ke pantai lalang.
Dalam perjalanan dan hati kecewa, meluangkan istirahat sejenak, duduk sambil bersandar di batang pohon Ru.
Dengan pandangan mata, kharisma kenangan manis dia berkata dalam hati, “aku disini sendiri dengan teman-teman sudah berpergian entah kemana raibnya”.
Sembari itu, Ivan melihat botol berserakkan dibibir pantai. Salah satu ada botol plastik kena angin seperti suara menderu dan aku teringat dengan pemain handal Kenyg.
Terbukalah cakrawala ide membuat buat botol minuman plastik semacam terompet (Sfhunix). Botol plastik yang diolah seperti Lasegar, berikutnya botol plastik dari Maizone (agak besar), Maizone (yang kecil) dengan suara bunyi Alto dan Sopran.
Setelah jadi, alat musik Sfhunix mulai mencoba untuk memainkannya pada berbagai acara. Seperti
manggung dengan masuk orkes klare, pimpinan pak Suno (warga lalang jaya) di Manggar, pada acara kundangan pesta perkawinan.
Tak sampai disitu, Ivan pun sempat membawakan buatan alat musiknya Sfhunix pada acara kedaerahan baik di Belitung hingga di Belitung Timur. Bahkan tak jarang mengisi acara hiburan bersama group musik maupun tunggal (bermain sendiri) dipantai kawasan wisata hingga saat ini misalnya sesekali manggung di rumah adat Belitong untuk membawakan Saxophone buatan dari botol minuman plastik yang bernama Sfhunix bila ada wisatawan yang datang.
Memang nama Sfhunix merupakan singkatan Saxophon yang unik (saxophon yang terbuat dari botol minuman plastik. Kala itu yang memberi namanya Yudha, seorang guru kesenian lulusan Yogya, dan sekarang menjadi seorang pengajar sebuah sekolah di Tanjungpandan.
Bahkan guna mempopulerkan, seorang bernama Rafael Chandra, yang memasukkan lewat you tube, www.youtube.com (http//youtu.be/CMoTvLp59OM.
*trawangnews.com










