BADAU: Jalan lingkar di kawasan makam dan kawasan jalan masuk menuju SGL (Situs Gunung Lilangan), yang berada di Desa Ibul, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, terlihat masih belum dilakukan pengaspalan. Sebab, itu pihak pemdes Ibul berharap ada upaya untuk dilakukan pengaspalan sepanjang 8 kilometer.
“Memang, kondisinya masih tanah luko (tanah merah) dan ada yang sedikit berlobang. Meski bisa dilewati, namun harus berhati-hati,” kata kades Ibul Dedi Hendri pada Jumat, 5 April 2020, kemarin.
Menurut Dedi, jalan lingkar /sekiling makam dan jalan menuju makam diperkirakan sekitar 8 kilometer ini yang mesti saatnya harus dilakukan pengaspalan. “Memang, ini sudah disampaikan lewat musrenbang terhadap upaya untuk pengaspalan jalan tersebut,” kata Dedi Hendri.
Sementara itu, anggota DPRD Babel Junaidi Rachman pun ikut meninjau kawasan jalan lingkar dan jalan menuju makam begitu prihatin belum dibangun dengan pengaspalan.”Mesti masih kewenangan kabupaten, kita ini masih di wilayah daerah pemilihan belitung dan beltim serta perlu melihat sejauh mana upaya dilakukan untuk membangun jalan wisata tersebut,” kata Junaidi.
Junaidi harap agar rekan-rekan dapil sijuk-badau dapat mendorong jalan wisata itu bisa koordinasi dengan pemerintah daerah untuk dilakukan pengaspalan jalan.
Sebaliknya, bila kabupaten tak sanggup, Junaidi sarankan pihak desa melalui kabupaten sampaikan ke pemerintah provinsi agar dilakukan pegaspalan jalan.”Tentunya bisa gunakan daba (dana bantuan) provinsi. Namun, sesuai dengan mekanisme yang ada. Kita tak ingin langkahi kerja kawan kawan di daerah kabupaten,” kata Junaidi.
Seperti diketahui, situs gunung lilangan ini menjadi kawasan wisata ziarah/religi yang kerap didatangi kalangan wisatawan. Sebelum corona, tak sedikit wisatawan Malaysia, Singa pura yang datang jauh jauh untuk berziarah ke makam ini.*