MANGGAR: Setelah sukses selama lima tahun berturut-turut, acara *Jelajah Pesona Jalur Rempah* (JPJR) di Kabupaten Belitung Timur menghadapi ketidakpastian untuk tahun 2025. Meskipun acara JPJR 2024 berjalan lancar dan menarik lebih dari 15.000 pengunjung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Beltim masih belum bisa memastikan keberlanjutan acara ini pada tahun depan.
Menurut Kepala Disbudpar Beltim, Hendri, kelanjutan JPJR 2025 sangat tergantung pada ketersediaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
“Kami masih dalam tahap kajian terkait anggaran dan konsep acara. Kami harus menyusun proposal dengan tema-tema yang relevan agar bisa mendapat dukungan dari Kemenparekraf,” ujar Hendri dalam acara penutupan JPJR 2024 di Lapangan Yagor Desa Kurniajaya, Manggar, Minggu (8/9/2024) malam.
Hendri juga mengakui bahwa anggaran untuk JPJR 2024 mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, seluruh rangkaian acara, termasuk *Road to JPJR*, berhasil dilaksanakan dengan baik. “Alhamdulillah, semua berjalan optimal, meski dengan anggaran terbatas,” tambahnya.
Selama pelaksanaan JPJR 2024 yang berlangsung dari 1 hingga 8 September, omset dari produk ekonomi kreatif dan UMKM lokal mencapai Rp750 juta. Selain itu, promosi melalui media sosial JPJR juga menarik 33 ribu subscriber, menunjukkan daya tarik yang semakin besar untuk acara ini.
Kesuksesan JPJR 2024 tak lepas dari dukungan Kemenparekraf, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta sejumlah sponsor dari perusahaan dan perbankan. “Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pariwisata Provinsi Babel, sangat membantu keberhasilan acara ini,” pungkas Hendri.
Meskipun JPJR 2024 berjalan sukses, masyarakat dan pelaku pariwisata lokal masih menunggu kepastian mengenai apakah acara ini akan kembali digelar pada tahun 2025.*sumber: Diskominfo-Beltim.
