TANJUNGPANDAN: Lembaga survey Mata Publik Indonesia )MPI) merilis hasil surveynya, Sabtu (9/11/24) terkait Pilkada Kabupaten Belitung 2024. Oktober kemarin, MPI mengumpulkan data, mengampil 440 reponden secara merata di semua wilayah Belitung.
“Kami menggunakan teknik multistage random sampling, memiliki margin of eror sekitar4,8%. Semua wilayah tersasar, dari Kecamatan Badau, Membalong, Selat Nasik, Sijuk sampai Tanjang Pandan,” demikian disampaikan Direktur Eksekutif Mata Publik Indonesia (MPI) Aryo Heriadi SP kepada wartawan, Sabtu (9/11/24).
Menurut Aryo, masyarakat Belitung masih memberikan kepercayaan kepada Isyak Meirobie dengan tingkat pengenalan 78,9%, sebanyak 40,1% masyarakat Belitung suka kepadanya. Dia mendapat dukungan pasti 27,0%. “Ketika Pak Isyak bergandengan dengan Masdar Nawawi, tingkat dukungannya bertambah 3,9%, menjadi 35,2%. Sampai detik ini, nomor urut 2 masih unggul tipis,” tegasnya.
Soal isu etnis yang sekarang gencar mewarnai media sosial, tegas Aryo, ternyata tidak begitu berpengaruh. Justru isu agama yang masih menjadi pertimbangan publik. “Sosok Isyak memiliki keunggulan tersendiri, begitu pula Masdar Nawawi yang dikenal masyarakat Belitung sebagai tokoh muslim),” tegasnya.
Prosentase IM ini dibayang-bayangi oleh Djoss (Djoni Alamsyah dan Syamsir) nomor urut 1. Elektabilitas Djoni Alamsyah berada di urutan kedua, 26,1%. Lalu disusul oleh MZ Hendra Caya sebesar 7,3%. “Di sini yang belum memutuskan masih sangat besar, ada 39,6%. Artinya masih sangat tergantung pendekatan calon pasangan,” tegasnya.
Isu perubahan, masih menjadi harapan publik Belitung, terutama dominasi pemilih muda yang begitu besar. Di Kabupaten Belitung, kalau kita mencermati daftar pemilih tetap (DPT) yang mencapai 139.057 jiwa dari total penduduk 191.252 jiwa, di sini ada 33% DPT adalah kelompok milenial (47.019 pemilih). Ini memang jumlah paling besar disbanding generasi lain seperti Generasi X (38.342 pemilih) dan Gen-Z (33.633 pemilih).
“Dari sisi usia, pasangan IM tampak leading (memimpin) karena platformnya berhasil menarik perhatian kaum muda melalui berbagai program kampanye dan debat publik yang menyasar media sosial. Saya melihat penampilan lugas dan berorientasi solusi, ini membuat banyak pemilih muda yakin. Ditambah dia membuat jargon “Buat Belitung Kembali Menyala,” pungkas Aryo sambil tersenyum. (*)