TANJUNGPANDAN: Tanggal 2 September 2024, Komunitas Diskusi 17 Belitung kembali mengadakan acara silaturahmi dan makan malam yang bertempat di Sekretariat Air Serkuk, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
Acara ini dihadiri Pj. Bupati Belitung yang diwakili Staf Ahli Bidang Administrasi Salman Alfarisi, S.STP., dan Asisten Bidang Pemerintahan Bakri Khauriansyah, S.E., karena Pj. Bupati Mikron Antariksa berhalangan hadir.
Para perwakilan tersebut disambut hangat oleh Ketua Komunitas Diskusi 17 Belitung, Rizali Abusama, yang dikenal sebagai “Bang Trek Panglima Rakyat,” serta beberapa tokoh penting lainnya seperti H. Hasimi, Ir. H. Nazalius, MSc., dan dr. Suhandri Syam, SP.Og.
Acara ini tidak hanya sekadar silaturahmi, tetapi juga menjadi ajang diskusi berbagai masalah penting yang tengah dihadapi Kabupaten Belitung.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah masalah UMKM di depan Gedung Nasional, yang dinilai memerlukan penataan ulang agar dapat kembali berfungsi sesuai sejarahnya sebagai alun-alun.
“Ini perlu segera ada solusi agar area tersebut bisa kembali berfungsi sebagai peninggalan sejarah dan alun-alun, mengingat di Belitung belum ada fasilitas seperti itu,” ujar dr. Suhandri Syam.
Selain itu, indikasi dugaan penyimpangan dalam pemanfaatan eks. KMP Tanjung Kalian di Pegantungan oleh Dishub juga menjadi sorotan dalam silatuhrahmi hingga daerah penangkaran walet yang diduga tak berizin,
Menurut Ir. H. Nazalius, MSc., penangkaran walet yang banyak berdiri di tengah kota juga menjadi masalah, mengingat izin mendirikan bangunan (IMB) yang tidak jelas dan potensi penyalahgunaan wewenang. “Kota adalah etalase Tanjungpandan, ini harus segera ditertibkan,” tegasnya.
Sedangkan Candra, ST., yang akrab disapa Cacan, mengusulkan gagasan menarik dalam upaya mendukung perkembangan UMKM di Kabupaten Belitung. Menurutnya, Food Court di Jalan Sriwijaya dapat menjadi solusi strategis untuk mendorong perekonomian lokal, terutama bagi pelaku UMKM.
Dalam pandangannya, Cacan menyarankan agar konsep awal pembangunan Food Court tersebut, yang menempatkan wahana bermain anak-anak di tengah area, dihidupkan kembali.
“Pengalaman telah mengajarkan kita bahwa keberadaan wahana bermain anak-anak adalah kunci untuk menarik lebih banyak pengunjung. Dengan demikian, UMKM di sekelilingnya juga akan berkembang,” jelasnya.
Dia melanjutkan usulan jika wahana bermain anak-anak direlokasi ketempat wisata Tanjungpendam maka harus juga dikembangkan UMKM.
Isu lain yang dibahas dalam pertemuan ini adalah pengelolaan sampah yang semakin memprihatinkan, terutama di daerah-daerah wisata. Ketua Komunitas, Rizali Abusama, mengingatkan bahwa kebersihan harus menjadi prioritas, terutama di kantor-kantor pelayanan masyarakat.
“Jika TPS ada di kantor kelurahan atau desa, maka TPA-nya di kantor Bupati saja,” katanya dengan nada satir.
Masalah kendaraan bongkar muat barang sembarangan juga diangkat oleh Abu Bakar Idrus, SE. Ia menyoroti fenomena bongkar muat yang sering dilakukan di tempat-tempat yang tidak seharusnya, seperti di depan Gedung Nasional dan stadion. “Ini sangat tidak sehat dan membawa bau tidak sedap,” ujarnya.
Semua permasalahan yang diangkat dalam diskusi ini dicatat oleh Asisten I, Bakri Khauriansyah, dan Staf Ahli Bupati, Salman Alfarisi, untuk selanjutnya disampaikan kepada Pj. Bupati.
Di akhir acara, Rizali Abusama menyampaikan harapannya agar Pj. Bupati lebih fokus pada layanan dasar sosial masyarakat dan tidak terjebak dalam kegiatan seremonial yang berlebihan. “Waktu yang dimiliki sangat singkat, jangan banyak janji yang mungkin tidak bisa direalisasikan,” tegasnya.
Rizali juga mengingatkan bahwa masa jabatan Pj. Bupati yang hanya berlangsung selama 5 hingga 6 bulan merupakan waktu yang sangat terbatas. Oleh karena itu, ia menyarankan agar Pj. Bupati tidak memberikan banyak janji yang mungkin sulit direalisasikan dalam waktu singkat tersebut.
Salah satu hal sederhana yang dapat dilakukan adalah membenahi pasar dan kawasan wisata yang kumuh,” ujar Rizali. Ia mencontohkan pohon beringin yang tumbuh di atas atap gedung pasar di Jalan Kim Ting yang hingga kini belum dieksekusi. Menurutnya, hal tersebut seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah namun belum mendapatkan perhatian yang semestinya.
Selain itu, Rizali juga menyampaikan pesan kepada Asisten Setda dan Staf Ahli Bupati. Ia berharap agar generasi muda yang masih memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk berkontribusi pada masa depan Belitung, dapat mencontoh langkah-langkah yang dilakukan Pj. Bupati dalam upaya memajukan Belitung.
“Dengan waktu yang terbatas, Pj. Bupati akan kembali ke Pangkal Pinang, sementara kalian masih di sini untuk terus membangun Belitung. Mari jadikan masa jabatan singkat ini sebagai teladan bagi masa depan Belitung yang lebih baik,” tutup Rizali.
Acara yang berlangsung hingga pukul 23.15 WIB ini menjadi momentum penting dalam mengangkat berbagai isu strategis yang perlu segera ditindaklanjuti untuk kemajuan Belitung.*