TANJUNGPANDAN – Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Bangka Belitung, Kunrat Kasmiri, menyampaikan apresiasi tinggi atas upaya Lapas Kelas IIB Tanjungpandan dalam mendukung program Akselerasi Ketahanan Pangan.
Dalam kunjungan kerja ke sejumlah Lapas dan Rutan di wilayah Bangka Belitung, Kunrat memuji inovasi yang dilakukan Lapas Tanjungpandan sebagai langkah nyata dalam mewujudkan kemandirian pangan dan keterampilan warga binaan.
“Kreativitas dan semangat yang ditunjukkan jajaran Lapas Tanjungpandan sangat luar biasa. Mereka mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk menjalankan program ketahanan pangan yang bermanfaat, baik bagi warga binaan maupun masyarakat,” ujar Kunrat pada Kamis (28/11).
Lapas Tanjungpandan telah membuat sejumlah terobosan, termasuk program Blok Hijau, yang melibatkan penanaman jagung, ketela, serta budidaya ikan nila dan lele di dalam area lapas. Tak hanya itu, di luar tembok lapas, telah dibuka lahan seluas 1,5 hektare sebagai bagian dari kegiatan asimilasi Open Camp. Lahan ini dimanfaatkan untuk menanam sayuran seperti sawi, kangkung, dan singkong. Ke depan, area tersebut direncanakan menjadi pusat pengembangan jeruk kunci, ikon khas Pulau Belitung.
Kalapas Kelas IIB Tanjungpandan, Gowim Mahali, menegaskan bahwa program ini bukan hanya mendukung ketahanan pangan tetapi juga memberikan bekal keterampilan kepada warga binaan. “Kegiatan ini memberikan manfaat jangka panjang. Ketika warga binaan kembali ke masyarakat, mereka memiliki kemampuan yang berguna untuk membangun kehidupan yang lebih baik,” kata Gowim.
Selain itu, Gowim menambahkan bahwa keterlibatan regu pengamanan dalam program bercocok tanam, seperti menanam cabai di sekitar blok hunian, menunjukkan sinergi yang kuat di lingkungan Lapas Tanjungpandan.
Langkah Lapas Tanjungpandan ini sejalan dengan komitmen Kementerian Hukum dan HAM untuk mendukung kemandirian pangan sebagai salah satu pilar pembinaan di lembaga pemasyarakatan. Dengan segala keterbatasan, inovasi yang dilakukan menjadi inspirasi bagi UPT Pemasyarakatan lainnya.
Keberhasilan ini tidak hanya mengangkat citra Lapas Tanjungpandan, tetapi juga memperkuat peran lapas sebagai bagian dari solusi pembangunan di daerah.*