TANJUNGPANDAN: Hari ini, Selasa, 25 Juni 2024, Lembaga Adat Melayu Belitung menggelar workshop payung lilin di Aula Kantor Camat Tanjungpandan.
Acara ini dibuka oleh Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung, Achmad Hamzah, yang dihadiri oleh berbagai pihak termasuk perwakilan dari PUPR Kabupaten Belitung, pengusaha bengkel las setempat, Bidang Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung, serta pengawas pendidikan dari tingkat TK hingga SMP di Kabupaten Belitung.

Workshop ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait teknis pembuatan payung lilin, seperti bentuk, warna, dan harga per unit, agar tidak terjadi disparitas (perbedaan) harga yang tidak wajar di pasaran.
Menurut Achmad Hamzah, kesepakatan yang dihasilkan dari workshop ini akan menjadi pedoman dalam proses pembuatan payung lilin di masa mendatang.
Selain itu, kegiatan ini juga merespons Instruksi Bupati Belitung Nomor 0599 tahun 2024 yang menginstruksikan pemasangan payung lilin di gerbang kantor-kantor sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun Kota Tanjungpandan ke-186 pada 1 Juli 2024 mendatang.

Payung lilin bukan hanya sekadar simbol, melainkan juga identitas budaya yang memperkuat keberadaan dan keunikan daerah ini dalam ruang publik.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai dan memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam payung lilin sebagai simbol identitas lokal daerah yang kental.*