TANJUNGPANDAN: Lahan tersisa milik seorang warga di Desa Buluh Tumbang, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, telah disulap menjadi “Ume”, dan baru baru ini dipanen oleh LAMBEL (Lembaga Adat Melayu Belitung).
Zainudin Adam, Ketua Lembaga Adat Desa Buluh Tumbang rupanya, sang pemilik yang menanam padi sejak setahun yang lalu. Lahan umenya yang ditanam itu ada sekitar setengah hektar. Adapun jenis bibit padi yang ditanam diantaranya padi Singke, dan padi ketan yang ditanamnya itu merupakan bibit padi ume Belitung.
Tentu saja, disamping ada beberapa bibit padi ume, padi Singke, dan padi ketan juga masih ada jenis padi ume, yang ditanam di Belitung tempo dulu, diantaranya bibit padi antu, padi mat, padi kembiri. Dan Biasanya penanaman padi ume, diikutsertakan padi pulut (ketan).
Ketua LAMBEL Drs. Abdul Hadi Adjin bersama pengurus LAMBEL, terdiri dari Achmad Hamzah, Ismail Mihad, Karseno dan relawan LAMBEL Marsadi, Ketua Lambel Desa Aik Saga Wawan Irwanda berada di tengah pemanenan bersama Zainudin, sang pemilik ume. Mereka pun terlihat begitu asik memanen padi, secara bersama-sama.
Ketua LAMBEL Drs. Abdul Hadi Adjin mengharapkan ke depan perlunya setiap desa memprioritaskan lahan untuk tanaman padi sebagai upaya menciptakan stok pangan maupun swasembada pangan di Belitung.
“Bila setiap desa saja ada 5 hektar, berarti dengan 49 desa, sehingga Jadi 245 hektar dari seluruh desa di Belitung dicadangkan untuk beume, ” katanya.*