TANJUNGPANDAN – Tradisi makan Bedulang yang sarat makna kembali menjadi sorotan ketika Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha, merasakan kehangatan budaya Melayu Belitung di rumah adat Melayu Belitung, pada Jumat 27 Desember 2024.
Dalam kunjungan yang berlangsung pada Jumat siang, Giring diterima langsung oleh Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Belitung, Achmad Hamzah didampingi pengurusnya, Safwan AR (Wakil Ketua), Ismail Mihad (Sekretaris), Wawan Irwanda (Bendahara).
“Kami merasa sangat terhormat dikunjungi langsung oleh Wakil Menteri Kebudayaan. Ini membuktikan bahwa budaya kita mendapat perhatian di tingkat nasional,” ujar Achmad Hamzah.
Setibanya di rumah adat, Giring disuguhi pemandangan sejarah melalui foto-foto tempo dulu yang terpajang di dinding kayu yang khas.
Tidak berhenti di situ, kehadirannya diperkaya dengan pengalaman menikmati tradisi makan Bedulang, sebuah tradisi makan bersama yang melambangkan rasa syukur dan kebersamaan.
Achmad Hamzah menjelaskan, dalam tradisi ini, makanan disajikan di atas dulang besar yang dikelilingi oleh empat orang. Yang muda bertugas melayani yang lebih tua, mencerminkan nilai hormat dan gotong royong yang terus dijaga masyarakat Belitung.
“Makan Bedulang ini bukan sekadar makan bersama. Ini adalah cara kita mensyukuri hidup dan saling menghormati,” tambah Achmad.
Membangun Pariwisata Lewat Kebudayaan
Dalam acara tersebut, Giring menyampaikan rasa syukur dan kehangatan yang ia rasakan selama di Belitung. Sebagai salah satu kreator lagu ikonik “Laskar Pelangi,” ia mengungkapkan keterikatan emosionalnya dengan pulau ini.
“Saya berharap lagu itu (Laskar Pelangi) bisa terus berdampak pada pariwisata di Belitung dan Belitung Timur. Lagu itu terinspirasi dari keindahan dan semangat masyarakat di sini,” ungkap Giring.
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Melayu Belitung Achmad Hamzah, juga menegaskan pentingnya budaya sebagai ruh pariwisata.
“Tanpa budaya, pariwisata tidak memiliki nyawa. Kehadiran bapak Wakil Menteri dengan kontribusinya lewat lagu Laskar Pelangi telah membawa Belitung ke peta wisata dunia,” katanya.
Tradisi yang Hidup dan Bermakna
Tradisi makan Bedulang yang masih dilestarikan hingga kini menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat Belitung menjaga warisan budaya mereka. Tidak hanya sebagai sarana bersantap, tradisi ini mencerminkan filosofi hidup yang menjunjung tinggi kebersamaan dan rasa hormat antar generasi.
Kehadiran Giring Ganesha sebagai Wakil Menteri Kebudayaan memberikan semangat baru bagi masyarakat Belitung untuk terus menjaga tradisi ini. Ia menyebutkan, “Budaya adalah kekuatan yang menyatukan, dan saya merasa pulang kampung di sini.”
Dengan semangat kebudayaan yang terus dipelihara, Belitung tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya yang dapat menjadi daya tarik pariwisata berkelanjutan.
Tradisi makan Bedulang menjadi salah satu dari sekian banyak kekayaan budaya yang mempertegas identitas Belitung di mata dunia.*












