Menyongsong World Ocean Assessment, HNSI Belitung Gelar Dialog Kemaritiman Bersama Dua Senator DPD RI

TANJUNGPANDAN: Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Belitung Dialog Kemaritiman Bersama dua Senator DPD RI, Letjen TNI Marinir (Purn) Dr Nono Sampono Msi dan Ir H Darmansyah Husein membahas isu lingkungan strategis Indopacific World Ocean Assessment, bertempat di Kareso Resto di jalan Gatot Subroto Tanjungpandan, Kamis (8/9/2022).

Adapun world Ocean Assessment adalah pertemuan maritim dunia yang berfokus membahas isu-isu lingkungan laut dan efeknya terhadap sosial dan ekonomi.

Seperti yang telah diberitakan diberbagai media online bahwa Kemenko Marves Luhut Binsar Panjaitan memberikan kepercayaan luar biasa kepada Belitung. Kegiatan itu rencananya akan digelar pada minggu kedua pada bulan Desember 2022 yang akan datang.

Acara kegiatan ini dihadiri Ketua DPC HNSI Kabupaten Belitung H. Muchtar Mutong (Haji Tare), Susanto yang mewakili Dinas perikanan Kabupaten Belitung, Sekretaris DPC HNSI Kabupaten Belitung Jasman SE serta pengurus HNSI Kabupaten Belitung, ORARI Belitung, Tokoh Presidium Perjuangan Babel wilayah Belitung diantaranya Koordinator A. Rani Rasyid (Agok), Ruspandi, Muhamad Idrus (Bakak), H. Suhadi Hasan,  Harpan Effendi SH, pelaku usaha perikanan dan undangqn lainnya.

Wakil Ketua Komite 1 DPD RI Ir. H. Darmansyah Husein sampaikan bahwa pertemuan ini adalah dalam rangka menyambut event dua bulan ke depan yang akan dilaksanakan di kabupaten belitung. Yakni, World Ocean Assement.

Sebab itu, sebelum dilaksanakan, kata Darmansyah, maka perlu dilakukan dialog kemaritiman sebagai upaya untuk mendapatkan masukkan dan saran terkait dengan acara kemaritiman World Ocean Assement.

“Dalam pertemuan Di World Ocean Assement ini nantinya kita tidak ingin, Belitung hanya jadi tuan rumah tetapi tak berdampak out pun yang ingin dicapai Di acara di Bw suite (Seminar, berkaitan kegiatan Development Ministerial Meeting (DMM) -G20), kemarin pun hampir tak ada wakili, tuan rumah dalam acara seminar. Untunglah saya “nyelip” untuk minta bicara dan itu pun hanya diberi waktu yang singkat. Saya Wakili DPD RI dan wakili daerah Bangka Belitung. Jadi event ini juga kedepan harus berdampak bagi masyarakat pesisisir nelayan maupun masyarakat. Dan Ini harus ada ajang gerakan masyarakat bukan sebatas evoria saja,namun eksen di lapangan harus jalan. Jadi apa yang dapat dinikmati masyarakat maupun nelayan,” katanya.

IMG_20220908_142529

Senator DPD RI dari Bangka Belitung Ir H Darmansyah Husein sampaikan dunia kemaritiman dapat membuka wawasan bagi semua masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mestinya dibangun sesuai dengan kodratnya.

“Kita sebagai inisiator pembuatan undang-undang di DPD RI, bahwa daerah kita yang berkarakter kepulauan mestinya ini dibangun sesuai dengan karakternya,” kata mantan Bupati Belitung itu.

Sedangkan Wakil Ketua I DPD RI Letjen Marinir (purn) DR Nono Sampono Msi sampaikan bahwa Indonesia merupakan posisi strategis dibidang maritim bagi negara lain.

“Indonesia adalah benua maritim, lautnya ditaburi oleh ribuan pulau, itu semua merupakan kekayaan Indonesia,” ujarnya.

Ia katakan zaman Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dus) telah membentuk Dewan Maritim Indonesia dan menggeser Dirjen Perikanan menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan, agar Indonesia kemitmen kembalikan kejayaan maritim nusantara untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Wakil Ketua Komite 1 DPD RI Letjen Nono Sampono sampaikan materi bahas terkait isu strategis bagian kemaritiman, isu lingkungan strategis indopasicifik dalam menyongsong Word Ocean Assement.

Menurutnya, kenapa Indonesia dipilih World Ocean Assement tentunya karena memiliki kelebihan diantaranya memiliki sumber daya manusia dan posisi strategis di dua benua.

“Sayangnya, belum terlihat secara utuh indonesia negara kemaritiman. Apalagi, Indonesia sebagai Poros maritim dunia seperti yang dicanangkan presiden, namun ini masih jauh. Sebab itu, saatnya potensi kemaritiman harus diperkuat serta digali dengan berbagai potensi yang diberdayakan dengan berbasis kemaritiman dan membangun dunia kemaritiman,” Katanya.

Pada dialog ini, Nono juga menyampaikan gambaran materi sejarah kelautan kemaritiman dan perkembangan lingkungan strategis asia -pasifik serta bagaimana situasi dan kondisi kemaritiman di Indonesia,baik dampak secara politik maupun ekonomi ke depan.

Dalam dialog kemaritiman, disampaikan berbagai masukan saran, dan lembaga untuk bahan masukkan untuk kegiatan World Ocean Assement.

Diantaranya Susanto mewakili kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung sampaikan terima kasih atas digelar acara dialog kemaritiman ini.

Pada kesempatan tersebut Susanto menjelaskan bahwa meski sudah terbentuk organisasi semacam asosiasi pemerintah daerah pesisir kota /kabupaten namun kewenangannya masih terbatas dalam menyikapi persoalan seperti kebijakan masih ada perizinan terlalu panjang karena menyangkut kewenangan pusat, provinsi dan daerah.

Sebab itu, katanya, perlu penyederhanaan prosedur agak diperpendek berbagai urusan kenelayanan maupun kebijakan dibidang sektor perikanan.

“Misalnya, perizinan disamping harus daerah, namun diperlukan koordinasi ke provinsi. Jadi, rentangnya terlalu panjang. Jadi perlu adanya kebijakan dekresi sebetulnya baik pusat dan daerah untuk mengatur kebijakan agar birokrasi tidak terlalu panjang,” katanya.

Dalam acara dialog tersebut, muncul juga berbagai masukan dan harapan diantaranya dari perlu pengaturan BBM Solar bersubsidi untuk nelayan melaut agar distribusinya berjalan lancar, perlunya bantuan alat komunikasi untuk nelayan guna sebagai upaya untuk komunikasi, apabila terjadi kondisi darurat atau terjadi sesuatu yang tidak saat berada di laut, perlu pengawasan atau pencegahan masuk kapal asing untuk mengambil ikan tanpa izin masuk ke wilayah perairan laut, perlunya tata kelola atau regulasi baik pusat dan daerah terkait pengembangan potensi perikanan Belitung yang dikelola secara maksimal dan bernilai ekonomis.

Berkaitan hal itu, Wakil ketua 1 DPD RI Letjen TNI Mar (Purn) DR. Nono Sampono, MSI dan Wakil Ketua Komite 1 DPD RI Ir. H. Darmansyah Husein menyatakan akan menampung berbagai aspirasi tersebut, sebagai langkah masukan dari hasil dialog tersebut.

Ketua DPC  HNSI Belitung H Muhtar Motong yang akrab disap Aji Tarek, ucapkan terima kasih kepada dua Senator dari DPD RI yang telah sempat hadir dan banyak memberikan masukan konstruktif tentang isu lingkungan strategis Indopacific World Ocean Assessment.
“Semoga Indonesia tidak hanya disebut sebagai negara maritim, namun menjadi perhatian serius bagi Pemerintah dan DPR, khususnya di Pulau Belitung ini. Bahwasannya sangat banyak potensi sumberdaya Maritim yang perlu digarap maksimal, tentunya perlu diimbangi oleh sumber daya manusianya yang berkualitas dan kompeten,” tambah Aji Tarek.*