Sijuk, Belitung — Angin malam berembus lembut di Pendopo Tanjung Kelayang, Rabu malam (8/10/2025), ketika dentuman musik dan tawa warga mengiringi detik-detik terakhir Festival Muang Jong Desa Keciput. Cahaya lampu menari di wajah-wajah penuh senyum—tanda sukacita atas berakhirnya sembilan hari pesta budaya yang begitu meriah.
Festival Muang Jong bukan sekadar perayaan. Ia adalah napas panjang tradisi leluhur, warisan yang terus hidup di tengah arus modernisasi. Setiap tahun, masyarakat Desa Keciput menyiapkan upacara ini sebagai bentuk syukur atas limpahan rezeki laut dan keselamatan yang diberikan Allah SWT.
Tahun ini, rangkaian acaranya dimulai sejak awal Oktober dan berpuncak pada ritual pelarungan kapal ke laut yang akan digelar pada Kamis (9/10/2025) — simbol pengembalian semangat laut kepada Sang Pencipta.
Selama sembilan hari, desa kecil di Kecamatan Sijuk ini menjelma menjadi panggung besar bagi warga. Anak-anak hingga orang dewasa larut dalam berbagai perlombaan yang penuh warna. Ada lomba menyanyi, lomba masak UMKM, ngume (ngomel), mewarnai, menari, hingga fashion show. Bahkan, derai tawa tak pernah absen dalam lomba voli daster yang menjadi salah satu daya tarik tersendiri.
Tak hanya warga, pelaku UMKM turut menampilkan aneka kuliner khas dan produk lokal yang menggoda lidah para pengunjung. “Festival ini bukan hanya soal tradisi, tapi juga ruang untuk ekonomi tumbuh,” ujar Pratiwi Perucha,
Kepala Desa Keciput, dalam sambutannya malam itu. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, sponsor, serta masyarakat yang telah bekerja keras menyukseskan kegiatan tahunan tersebut.
“Semoga di tahun berikutnya kegiatan yang sama dapat kembali dilaksanakan dengan lebih sukses,” ucapnya disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Penutupan festival berlangsung hangat. Unsur Forkopimcam Kecamatan Sijuk, para tokoh adat, Ketua LAM Desa dan Kecamatan, hingga para kepala desa se-Kecamatan Sijuk hadir memberi dukungan. Setelah sambutan dan hiburan musik, malam ditutup dengan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba — mereka yang telah menunjukkan bakat, semangat, dan keceriaan di panggung rakyat itu.
Malam semakin larut, namun semangat warga belum padam. Di antara sorotan lampu dan tawa, terselip rasa bangga: bahwa tradisi Muang Jong masih hidup, dijaga, dan dirayakan dengan cinta. Esok, ketika kapal kayu mini dilabuhkan ke laut, seluruh doa akan hanyut bersama ombak — membawa harapan baru bagi Desa Keciput yang terus berlayar di antara masa lalu dan masa depan.
Berikut daftar nama pemenang juara I di masing-masing kategori:
Lomba Masak Seafood UMKM: Bony Fahriansyah (anggota Laskar Merah Putih)
Lomba Tari Kreasi: Tim Pelita Metamorfs
Lomba Karaoke Anak-anak: Virginatami Warasula Agnes
Remaja dan Dewasa: Yolanda
Lomba Fashion Show Remaja: Violen Angel Wijaya
Anak-anak: Vania Evyu Kirana
Balita: Kamila Adeline Inditra
Lomba Mewarnai Kategori SD Kelas 4-6: Fazillah Felicia
SD Kelas 1-3: Asyifa Oktavia
TK: Shaziva Almahira Agni
Lomba Ngume: Vanike
Lomba Voli Daster/Bikini: Tim “Top”
Lomba Puisi Dewasa: Hertanti
Anak-anak: Fenzo Claudio
Lomba Gaple (Kategori Pria, Berpasangan): Arcosaputra/Iwan
Kategori Wanita, Berpasangan: Lina/Alan