TANJUNGPANDAN: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Belitung melalui Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga menggelar kegiatan bertajuk “Pembinaan Karakter dan Penguatan Akhlak Remaja di Era Digital”, Selasa (4/11/2025), bertempat di Aula Kantor Bupati Belitung.
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Wakil Ketua MUI Belitung, H. Turfan, dan turut dihadiri Sekretaris MUI Belitung, Drs. Huniyadi Bellia, Sekretaris Dewan Penasehat MUI Belitung, Drs. H. Abdul Hadi Adjin, serta Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI Kabupaten Belitung, Hj. Marlina, S.HI.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan remaja, di antaranya Duta Genre, Forum Genre, Duta Anak, Forum Anak, Remaja Masjid, kalangan pesantren, serta siswa SMK Yaperbel Tanjungpandan dan MAN 1 Belitung.
Dalam sambutannya, Hj. Marlina, S.HI menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata MUI Belitung dalam memperkuat karakter, etika, dan akhlak generasi muda, khususnya di tengah derasnya arus informasi dan tantangan era digital saat ini.
“Remaja perlu menumbuhkan kejujuran, tanggung jawab, serta adab terhadap orang tua dan guru. Selain itu, penting pula menjaga adab dalam bermedia sosial,” ujarnya.
Ia menegaskan, remaja harus mampu menjadikan nilai-nilai agama sebagai pedoman hidup dalam bertindak dan berinteraksi, agar dapat tumbuh menjadi generasi shalih dan shalihah yang berperan positif di tengah masyarakat.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama. Pengasuh Pondok Pesantren Dar El Fiqr Depok, Ustadzah Iftitah Hurrohmah, SQ., MA., dengan materi bertajuk “Pembinaan Karakter dan Penguatan Akhlak Remaja di Era Digital”.
Dalam pemaparannya, Ustadzah Iftitah menekankan bahwa generasi Gen Z dan milenial menghadapi berbagai tantangan baru di dunia digital. “Banyaknya pengaruh dari empat hal, yaitu fun, fashion, film, dan food, menjadikan generasi sekarang lebih banyak menggandrungi hal-hal yang viral dan trendi,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan bahwa modernisasi dan perkembangan teknologi tidak boleh ditolak. “Era digital adalah bentuk kemajuan zaman. Kita harus bisa berkembang dan memanfaatkannya secara positif, namun tetap diikat dengan karakter dan akhlak yang kuat,” jelasnya.
Menurutnya, pembentukan karakter yang baik tidak bisa instan. “Kita harus menjadi pribadi yang open-minded, mau berusaha, serta menjadikan akhlak sebagai fondasi utama. Akhlak membingkai dua hal penting: ilmu dan adab. Ilmu menjadikan kita pintar dan berpengetahuan, sedangkan adab mengajarkan kita untuk bersikap sopan dan beretika,” terang Ustadzah Iftitah.
Ia juga menambahkan, tanpa adab, ilmu tidak akan bermakna. “Ketika seseorang berilmu tapi tidak beradab, maka ia menjadi rapuh. Karena itu, keduanya harus berjalan beriringan,” tuturnya.
Ustadzah Iftitah berharap generasi muda mampu menghadapi era digital dengan bijak. “Jadikan era digital sebagai wadah positif untuk menyebarkan ilmu dan kebaikan, bukan sebaliknya. Jika ilmu dan adab berjalan seiring, insyaallah kita akan siap menghadapi segala tantangan zaman ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Pranata Humas Muda pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Belitung, Verry Yudhistira, S.I.Kom., M.I.Kom., menjadi salah satu narasumber yang menyampaikan materi bertema “Menjadi Generasi Milenial yang Bijak Bermedia Sosial dan Menciptakan Konten Positif.”
Verry menyambut baik kegiatan yang digagas MUI tersebut. Menurutnya, acara semacam ini sangat penting bagi generasi muda di era digital saat ini.
“Generasi muda perlu tahu bahwa sebelum membagikan sesuatu di media sosial, harus disaring dulu sebelum di-sharing. Mereka perlu menggunakan media sosial secara bijak, mampu memilah dan memilih mana konten yang negatif dan mana yang positif,” ujar Verry.
Ia juga berharap generasi muda tetap melek digital, namun tidak terperangkap dalam hal-hal negatif yang ada di dalamnya. Justru sebaliknya, mereka harus mampu menciptakan konten yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, MUI Belitung berharap para remaja dapat memahami pentingnya menjaga akhlak dan etika dalam dunia maya, serta mampu berperan aktif membangun lingkungan digital yang sehat, aman, dan produktif.











