MANGGAR: Polres Belitung Timur (Beltim) semakin serius dalam menangani kasus kenakalan remaja di sekolah-sekolah. Kapolres Beltim, AKBP Indra F Dalimuthe, menegaskan pihaknya akan turun langsung ke sekolah-sekolah untuk memberikan penyuluhan terkait bahaya bullying, bercanda berlebihan, serta perkelahian antar siswa.
“Hari ini kami mengumpulkan para kepala sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SLTA sederajat agar memberikan ruang bagi kami untuk memberikan penyuluhan. Kami ingin mengedukasi siswa tentang bahaya bullying, dampak perkelahian, serta ancaman penyalahgunaan narkoba,” ujar Indra.
Dalam program ini, Polres Beltim juga menggandeng Komnas Perlindungan Anak serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Beltim. Selain itu, pihak kepolisian akan mengkampanyekan anti geng motor dan menekan angka tawuran antar pelajar.
“Kami minta waktu 15 sampai 30 menit untuk setiap penyuluhan. Kami akan datang ke sekolah-sekolah setiap Senin, Selasa, dan Rabu agar seluruh siswa mendapatkan edukasi ini,” tambah Indra.
Sementara itu, kasus bullying yang menimpa Amelisya, seorang siswi MTS Negeri Manggar, mendapat perhatian khusus dari Kapolda Bangka Belitung, Irjen Hendro Pandowo. Kapolda secara pribadi memfasilitasi pengobatan Amelisya, yang mengalami cedera akibat perundungan.
“Insyaallah Kapolda akan membantu sepenuhnya. Mulai dari keberangkatan hingga pengobatan di Rumah Sakit Ortopedi Siaga Raya, Jakarta. Hari ini, Amelisya diberangkatkan untuk menjalani perawatan,” ungkap Indra.
Kapolres menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah kesembuhan Amelisya. Menurutnya, Amelisya adalah anak yang berprestasi, sehingga masa depannya harus menjadi prioritas utama.
“Amel ini juara satu di kelasnya. Untuk proses hukum, nanti kita pikirkan. Yang utama sekarang adalah kesembuhannya agar dia bisa kembali seperti dulu,” tutup Indra.
Langkah cepat Polres Beltim dan perhatian khusus dari Kapolda Babel diharapkan dapat menjadi titik balik dalam upaya memerangi kasus perundungan dan kenakalan remaja di wilayah Beltim.*